Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 November 2018

Mengenalkan Mahasiswa Keperawatan Tentang Kajian Keselamatan Lingkungan Melalui Simulasi Untuk Mencegah Infeksi Nosokomial?

Berlanjut dari materi yang disampaikan sebelumnya mengenai hal INI, pada kali ini saya akan mencoba membedah jurnal yang ditulis oleh (Boothby & Little 2018), dengan judul seperti yang ada pada gambar dibawah ini:


Disampaikan dalam jurnal tersebut, menanggapi laporan dari Institute of Medicine yang mengkritik kompetensi profesional keperawatan dalam menyediakan perawatan yang aman bagi pasien, maka dari itu pendidik ditantang untuk mengubah program keperawatan. Hal ini tentunya sejalan dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya, mengenai betapa pentingnya kesehatan lingkungan melebur kedalam kurikulum keperawatan. Pada artikel ini, membahas mengenai kelebihan dan kekurangan simulasi sebagai strategi mengajar dan menjelaskan konsep kesalamatan lingkungan, melalui simulasi ruang pasien menggunakan penilaian keamanan lingkungan.
Bagi rekan-rekan yang terjun dalam hal ini, tentu dari abstrak saja jurnal ini sudah cukup menarik untuk digeledah. Baik, mari kita geledah isi jurnal ini satu persatu. Disampaikan dalam jurnal tersebut, bahwa diperkirakan terdapat 210.000 - 440.000 pasien meninggal setiap tahunnya karena kesalahan medis yang sudah barang tentu dapat dicegah. Kurangnya kualitas dan keamanan perawatan pasien menjadi salah satu faktor penyebab yang disampaikan dalam jurnal ini. Sehingga dirasa perlu untuk mengembangkan pendidikan mengenai keamanan dan keselamatan lingkungan pada pasien. Melalui kegiatan simulasi sesuai yang telah direkomendasikan oleh IOM menjadi salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mencegah kesalahan dalam pengaturan perawatan kesehatan. 

Dinilai dalam jurnal ini, seringkali perawat atau mahasiswa perawat hanya fokus pada perawatan pasien saja, sehingga mereka tidak menyadari bahwa lingkungan sekitar pasien dapat juga memperparah kesehatan pasien atau perawat. Lingkungan yang tidak aman tentunya akan menyebabkan risiko cedera menjadi besar, sebagai contoh jika perawat tidak menyadari betapa pentingnya alat pelindung diri untuk digunakan seperti masker dan sarung tangan, tentunya hal ini dapat membahayakan perawat, juga pasien. Sudah banyak penelitian yang meneliti mengenai hal ini, terutama tentang infeksi nosokomial dan kebanyakan dari penelitian tentu mendukung teori. Sayangnya, terkadang kita menutup diri terhadap realita yang sesungguhnya terjadi, hanya karena kita tidak mau mengembangkan dan merubah diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Dalam jurnal pendekatan simulasi digunakan untuk menanamkan mengenai konsep keamanan dan keselamatan lingkungan di mahasiswa keperawatan. Hasilnya simulasi merupakan cara yang sangat efektif dan mudah untuk mengenalkan siswa mengenai kajian keselamatan lingkungan. Simulasi dirasa efektif sebagai strategi pengajaran untuk meningkatkan keamanan dan mencegah cedera saat memberikan perawatan pada pasien. 

Akhir kata, dengan memasukkan simulasi lingkungan pada kurikulum dan mengenalkannya pada mahasiswa keperawatan dapat menjawab permasalahan mengenai banyaknya kecelakaan akibat tindakan keperawatan. Saya rasa, artikel ini sangat menarik bagi rekan-rekan yang concern mengenai hal ini. 

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini, rekan-rekan dapat klik link DISINI 


DAFTAR PUSTAKA

Boothby, J. & Little, E., 2018. Introducing Nursing Students to an Environmental Safety Assessment Through Simulation. Teaching and Learning in Nursing, 13(3), pp.190–192. Available at: https://doi.org/10.1016/j.teln.2018.03.010.

32 komentar:

  1. Nama : Renita Sari
    NPM : 1841003P

    Sebelumnya kita akan membahas terlebih dahulu apa yang dimaksud infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk pasa suatu infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit. artinya seseorang dikatakan terkena infeksi nosokomial apabila penuarannya didapat ketika saat pasien pulang kerumah dan infeksi yang terjadi pada pekerja dirumah sakit hal ini yang dimaksud ialah perawat.dalam halini bahwa faktor kesehatan lingkungan adalah salah satu faktor utamanya.upaya kesehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan penanganan secara lintas program dan lintas sektoral serta berdimensi multi disiplin untuk itu diperlukan tenaga dan prasarana yang memadai dalam kesehatan lingkungan rumah sakit. adapun persyaratan kesling dirumah sakit meliputi sanitasi pengendalian berbagai faktor lingkungan fisik,kimia,biologi,dan sosial psikologi, dirumah sakit.bagi perawat sendiri sebagai pemberian pelayanan kesehatan dalam fasilitas perawatan kesehatan perlu memerhatikan agar dapat meminimalkan kecelakaan akibat tindakan keperawatan melalui APD,Cuci tangan, menjaga lingkunga rumah sakit,penggunaan alat dan prosedur,mengikuti SOP.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain hal diatas yang terpenting adalah membangun kesadaran diri sendiri untuk mentaati dan menyayangi diri sendiri untuk menjaga dari tertularnya penyakit nosokomial tersebut dengan taat menggunakan APD dan selalu patuhi SOP. "mulailah perubahan ke hal yang lebih baik dari diri sendiri"

      Hapus
    2. YA, benar sekali semua hal yang baik adalah dimulai nya dari diri sendiri. apa bia kita sendiri tidak sadar akan pentingnya keselamatan kerja hal itu akan mengakibatkan kerugian yang berdampak pada diri sendiri

      Hapus
  2. IIN APRIANINGSIH
    NPM 18410029P

    Menurut Pendapat saya mengenai artikel ini secara nyata masih banyak perawat kita yang sudah memiliki keilmuan tentang dampak negatif dari infeksi nosokomial yang diakibatkan oleh kurangnya memakai APD tapi masih tetap saja masih banyak dari kita yang lalai untuk memakai APD misalnya masker, atau handscoon dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bahan infeksius. Bukan karena tidak ada pengetahuan tentang hal itu namun ini lebih kepada personal yang kurang care terhadap diri sendiri dan malas untuk memakai APD tersebut. Sesungguhnya APD di gunakan untuk mendapatkan manfaat perlindungan bagi diri kita sendiri. JIka kita melindungi diri maka akan memperkecil angka penyebaran ke yang lainnya. Oleh karena itu sayangilah diri kita dengan mematuhi SOP dan peluaslah ilmu dengan banyak memncari tahu informasi baik secara formal dan informal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah yang menjadi penyebab infeksi nosokomial pada pekerja (perawat)selain APD ?

      Hapus
    2. Selain APD prosedur kerja juga menjadi faktor penyebab infeksi nosokomial, kondisi pasien maupun perawat serta kepadatan pasien atau lingkungannya pun berpengaruh. Oleh karena itu untuk memperkecil resiko tersebut, APD salah satunya untuk meminimalisir infeksi nosokomial tersebut.

      Hapus
    3. Menurut saudara renita yang notabene seorang perawat dan bekerja di RS bagaimana realita yang terjadi di RS? Dan implementasinya?

      Hapus
    4. Menurut saya selain memakai APD harus mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang, melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi alat-alat dengan prinsip yang benar. menjaga sanitasi lingkungan secara benar.

      Hapus
    5. realita nya di rumah sakit abdul muluk sendiri kalau tingkatan dari APD sekarang perawat sudah banyak yang mematuhi karena implementasinya sudah banyak nya sarana dan prasaran nya yang disipakan yang didukung dengan pemerintah provinsi yaitu kebijakan gubernur.dan juga PKRS dan PPI di RS abdul Moeleok sudah menjalankan perannya sangat baik.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Nama : Septa riani
    Npm : 18410037P

    menurut saya
    Dalam pembelajaran keperawatan telah dikenalkan bagaimana bahaya infeksi nosokomial,namun secara real dilapangan belum di berlakukan simulasi untuk mencegah infeksi nosokomial ersebut..dan bahkan masih banyaknya yang tidak sadar akan bahaya infeksi nosokomial tersebut,menurut saya sangat penting mahasiswa keperawatan untuk mempelajari teori tentang nosokomial dan memperaktikkannya di rs sakit agar dapat mengurangi terjadinya infeksi nosokomial tersebut yang bahkan dapat mengakibatkan kematian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya benar, tetapi perawat juga harus lebih mementingkan penggunaan APD

      Hapus
    2. Sudah banyak rumah sakit yg menyediakan APD seperti sarung tangan,masker,sepatu karet dan lain-lain namun tidak banyak perawat yg mempergunakan nya Krn kurangnya kesadaran diri dari perawat akan bahaya infeksi nosokomial tersebut.

      Hapus
  5. Annisa octarina
    18410021P

    Menurut saya sudah berlaku disini tapi belum sepenuhnya karna dapat dilihat dari hal kecil yang terjadi seperti tenaga kesehatan juga masih ada yang belum sadar akan pentingnya APD.lalu menurut saya mengapa di berlakukan UU dan sanksi juga untuk menunjang simulasi ini agar lebih efektif,karna kalau hanya simulasi saja seperti tidak semuanya akan menanamkan konsep ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya memberlakukan sanksi yang tegas berdasarkan UU dalam hal ini tentu akan sangat efektif demi terwujudnya upaya preventif bagi dunia keperawatan agar lebih memahamk mengenai betapa pentingnya kajian keselamatan lingkungan.

      Hapus
  6. Nama : Eko Kurniawan
    NPM. : 18410024P

    Acapkali terdengar keluhan pasien tentang infeksi nosokomial, sebgai contoh : pasien yang dirawat karena penyakit jantung namun selama atau setelah selesai masa perawatan (saat pulang) menderita penyakit diare, hal ini tentunya sangat domungkinkan terjadi paparan penularan selama di RS.

    Perawat yang selalu berinteraksi dengan pasien, (apabila sudah memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang infeksi nosokomial), dapat memberikan edukasi lebih intensif kepada pasien agar lebih menjaga phbs agar tidak tertular penyakit lain. contoh : cuci tangan setiap sebelum makan atau setelah menggunakan toilet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas eko apakah hanya memberikan edukasi tentang phbs saja yg harus lebih intensif??

      Hapus
  7. Nama : fadlillah ahmad
    Npm : 18410027


    Infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk pada suatu infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Artinya, seseorang dikatakan terkena infeksi nosokomial apabila penularannya didapat ketika berada di rumah sakit. Termasuk juga infeksi yang terjadi di rumah sakit dengan gejala yang baru muncul saat pasien pulang ke rumah, dan infeksi yang terjadi pada pekerja di rumah sakit.

    Infeksi ini sering terjadi d manapun,bisa karena tindakan yang tidak steril, dalam setiap tindakan tenaga medis harus melaksanan sesuai sop uang berlaku, dan harus menggunakan Apd, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang pasienn. Kebersihan pasien juga harus d perhatikan, terutama pasoen yang bedrest atau yang mempunyai luka operasi


    Lingkungan rumah sakit juga harus d perhatikan, harus menyediakan alkohol untuk cuci tangan
    Kebersihan ruangan operasi, ruangan mck, kamar pasien, dan juga meminimalisir pengunjung pasien

    BalasHapus
  8. Nama : Monica Octalia
    NPM : 18410033P
    Pendapat saya berdasarkan artikel tersebut adalah,kita dapat melihat bahwa infeksi nosokomial sangat erat kaitannya dengan dunia keperawatan. Profesi perawat sebagai objek yang memiliki kontak langsung dengan pasien dan tindakan keperawatan, akan sangat dekat dengan terjadinya infeksi nosokomial. Hal tersebut tentu bukan hal yang diinginkan oleh perawat, pasien atau bahkan keluarga pasien, akan tetapi upaya preventif sangat bisa dilakukan yakni dengan rutin mengadakan simulasi atau pelatihan mengenai bahaya dampak dari infeksi nosokomial, dengan adanya simulasi rutin tentu dirasa akan sangat efektif untuk mengurangi terjadinya infeksi nosokomial. Sama pentingnya dengan penggunaan APD dalam hal preventif APD sangat berperan penting demi pencegahan terjadinya infeksi nosokomial, jika hal tersebut dapat diterapkan dengan baik dan benar maka akan dapat terwujud tujuan dari kajian keselamatan lingkungan demi mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya infeksi nosokomial bisa dicegah selain penggunaan APD juga menjaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun atau penggunaan cairan berbasis alkohol sebelum dan sesudah melakukan timdakan medis

      Hapus
    2. Ya benar Bu, karena upaya cuci tangan dengan sabun atau pun penggunaan cairan berbasis alkohol merupakan upaya preventif atau pencegahan yang akan sangat baik bila didampingi dengan APD.

      Hapus
  9. Nani aidatri
    NPM :18410039.P

    Intinya kita harus tau dulu dan menyadari bahwa kita harus berhati bila mana itu sangat berbahaya dan gunakanlah apa y ada dideket kita sebelum kita bertindak maka nya jangan kita anggap sepele dengan APD tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya benar,namun kita juga tidak bisa hanya berfokuskan kepada APD karena semua nya menyeluruh seperti lingkungan dan kepatuhan SOP pun ikut andil dalam menentukan timbulnya infeksi nosokomial itu sendiri

      Hapus
    2. selain penggunaan APD dan kepatuhan SOP pelayana keperawatan untuk mencegah terjadinyan infeksi nosokomial juga harus dibatasi dalam kunjungan pasien karena yang terjadi dilapangan saat ini masih banyaknya masyarakat yang belum mematuhi peraturan dalam kunjungan pasien

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Nama : Dwi Setyo Rizki
    NPM : 18410023P

    menurut pendapat saya, tentang ilmu kesehatan lingkungan yang masuk kedalam kurikulum keperawatan sangatlah penting karena selain masalah perubahan iklim, untuk bahaya infeksi nosoomial itu sendiri sangatlah berdampak buruk untuk kesehatan pasien ataupun tenaga kesehatan, meskipun didaah keperawatan sudah dipelajari tentang infeksi nosokomial tetapi perlu dilakukan peningkatan untuk melakukan pencegahan infeksi tersebut dengan cara menggunakan alat pelindung diri untuk perawat,pasien dan tenaga kesehatn lainnya. selain itu meningkatkan kesehatan dan kmenciptakan lingkungan yang aman dilingkungan rumah sakit juga sangat penting untuk mengurangi terjadinya infeksi nosokomial. kemuadia untuk meningkatkan peran petugas kesehatan dan pasien tetang pengunaan apd memang harus lebih ditekankan disetiap instansi pelayan kesehatn dengan cara melakukan simulasi sebagai strategi dan pengajaran untk kemanan dan mencegah cedera saat memberikan perawatan pada pasien.

    BalasHapus
  12. Nama : Ika Onistia
    NPM : 18410030P

    Menurut saya infeksi nosokomial biasanya terjadi jika penderita lemah atau jika barier alamiah terhadap invasi mikroba terganggu. Terdapat beberapa jenis barier alamiah terjadinya infeksi penyakit. Sebagaimana diketahui, kulit, membran mukosa, saluran gastrointestinal, saluran kencing, dan saluran nafas atas berfungsi sebagai barier alamiah terhadap infeksi.
    pencegahan infeksi nosokomial didasarkan pada asumsi bahwa seluruh komponen darah dan cairan tubuh mempunyai potensi menimbulkan infeksi baik dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya. Kunci pencegahan infeksi pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip pemeliharaan hygene yang baik, kebersihan dan kesterilan dengan lima standar penerapan yaitu:
    1. Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang
    2. Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh lain
    3. Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh produk darah pasien
    4. Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen dengan prinsip yang benar
    5. Menjaga sanitasi lingkungan secara benar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penerapan 5 standar hygine ini sangat baik dan efektif jika mampu diterapkan demi mendapatkan terjadinya infeksi nosokomial, pengetahuan mengenai hal ini memang harus dicanangkan secara tegas agar mampu diwujudkan.

      Hapus
    2. saya sangat setuju, jika penerapan 5 standar hygine ini dilakukan oleh perawat maka akan berkurangnya resiko penularan infeksi nosokomial pada perawat , pasien, maupun pengunjung rumah sakit..

      Hapus
  13. Luci Andriani
    NPM : 18410032P
    Menurut saya infeksi nosokomial terjadi karena
    perawat hanya fokus pada pengobatan dan perawatan pasien semata, infeksi nosokomial disebabkan oleh kebersihan tangan yang buruk. perawat dapat secara signifikan mengurangi jumlah kasus infeksi noskomial dengan mencuci tangan secara teratur. Mereka juga harus memakai pakaian pelindung dan sarung tangan saat bekerja dengan pasien. Kebiasaan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah kontak dengan pasien juga akan sangat membantu pencegahan infeksi nosokomial ,perawat harus menyadari lingkungan yang tidak aman dapat menyebabkan risiko penularan.

    BalasHapus
  14. Nama : Ikke Asmawati
    NPM : 18410031P

    Dalam pembelajaran keperawatan telah dikenalkan bagaimana bahaya infeksi nosocomial.
    infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya. Dari bahaya infeksi nosocomial tersebut bagi perawat sendiri sebagai pemberian pelayanan kesehatan dalam fasilitas perawatan kesehatan perlu memerhatikan agar dapat meminimalkan kecelakaan akibat tindakan keperawatan melalui APD,Cuci tangan, menjaga lingkunga rumah sakit,penggunaan alat dan prosedur,mengikuti SOP. Namun dalam kenyataan dilapangan masih terdapat kelalaian dalam perawatan seperti penggunaan APD. selain itu untuk pencegahan infeksi nosokomial juga harus di perhatikan untuk pembatasan kunjungan pasien.

    BalasHapus
  15. Nama : Nur Maya Sari
    NPM : 18410034P

    Pentingnya kesling dalam kurikulum keperawatan karena diperkirakan terdapat 210.000 - 440.000 pasien meninggal setiap tahun karena kesalahan medis.
    Kurangnya kualitas dan keamanan keperawatan pasien menjadi salah satu faktor penyebabnya.
    Perawat hanya fokus pada pasien aaja tanpa menyadari bahwa lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi kesehatan pasien begitu juga perawatnya.
    Lingkungan yang tidak aman dan nyaman dapat menyebabkan resiko cedera seperti contohnya tidak memakai APD atau alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan dll yang tentunya dapat membahayakan pasien maupun perawatnya.
    Terutama tentang infeksi nosokomial yaitu infeksi yang di dapat dari rumah sakit.
    Berdasarkan hal tersebut di atas, menjelaskan bahwa betapa pentingnya kita peduli dengan kesehatan lingkungan, baik dalam keadaan sehat bahkan juga dalam keadaan sakit. Karena lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Jika lingkungan tidak terjaga bagaimana mahluk hidup akan sehat.

    BalasHapus