Biofilm adalah kumpulan dari mikroorganism yang melekat pada permukaan
dengan kuat yang memproduksi matriks polimerik ekstraseluler serta diselimuti
oleh karbohidrat (Maier,2009). Mikroorganism akan hidup dengan membentuk koloni
dan menempel pada permukaan benda padat dibandingkan dengan melayang-layang
dialam cairan atau plantonis (Helianti,2007) Contoh nyata dari biofilm adalah
karies gigi, mikroorganism membentuk koloni yang menyebabkan plak pada
gigi,jika terus menerus dibiarkan akan membentuk karies gigi dan menyebabkan
gigi berlubang (Houwink, 1993).
PROSES TERBENTUKNYA BIOFILM
Proses terbentuknya biofilm dibagi menjadi 5 tahap (Maier,2009) :
1. Tahap pelekatan awal : pada tahap ini mikroba meleket
pada permukaan benda padat dengan perantara fili (rambut halus). Contoh bakteri
yang dapat melekat dan membentuk koloni adalah Pseudomonas aeruginosa, bakteri gram negatif dengan molekul sinyal
utama homoserin lakton. Pelekatan awal ini disebabkan oleh hydrophobik (tidak
larut air,larut diminyak) dan elektrostatik(medan listrik statik).
2. Tahap pelekatan permanen : mikroba semakin menempel
dengan diprakarsai oleh matriks polimer ekstraseluler dengan bantuan
eksopolisakarida (EPS). Contoh : pada tahap 2 P.aeruginosa akan berubah menjadi fase flagella.
3. Maturasi I : Terjadi penarikan pada bakteri lain
membentuk polisakarida ekstraseluler dan sel bakteri terus tumbuh dan
berkembang. Pada tahap ini ketebalan biofilm lebih dari 10 µm. Contoh : pada bakteri P.aeruginosa akan berubah menjadi Type IV pili flagella.
4. Maturasi II : Pada tahap ini ketebalan biofilm mencapai
100 mm. Bakteri yang terakumulasi membentuk beberapa lapisan. Bakteri yang ada
dilapisan dalam akan lebih terlebih terlindungi dari pada bakteri yang berada
pada lapisan luar. Koloni ini akan membentuk nutriennya sendiri, karena bakteri
yang mati dapat menjadi nutrien bagi yang hidup.
5. Dispersi : Pada tahap ini biofilm yang sudah terbentuk
dapat mengalami pelepasan sel secara
erosi atau sloghing. Erosi terjadi secara berkala karena geseran dari cairan
yang mengalir. Sloughing adalah pelepasan banyak sel yang terjadi secara acak
karena adanya perubahan dalam medium pertumbuhan.
PENTIGNYA PEMBENTUKAN FILM BAGI MANUSIA
Pentingnya pembentukan biofilm bagi mikroba (Jass,2003) :
Fungsi
|
Deskripsi
|
Proteksi
|
-
Melindungi diri
dari pertahanan tubuh sel induk dan gangguan dari predator
-
Melindungi diri
dari cairan/gesekan lingkungan fisik yang hydrodinamic
|
Perolehan nutrisi
|
-
Meningkatkan
konsentrasi dari nutrisi dengan menempel pada jaringan-jaringan padat
contohnya jaringan sel hewan, jaringan pada gigi manusia.
-
Bakteri akan
memakan sel-sel bakteri yang sudah mati dan digunakan sebagai salah satu cara
untuk mendapatkan nutrisi
|
Komunikasi intraseluler
|
Terjadi interspecies
komunikasi dan meningkatkan peluang pertukaran materi genetik.
|
Dampak negatif pembentukan biofilm :
-
Kerusakan
pada peralatan, contoh : mikroba akan merusak peralatan laut seperti kapal
apabila dan membuatnya berkarat, termasuk membuat mobil berkarat apabila diberi
kontaminasi hujan terus menerus.
-
Kontaminasi
makanan sehingga menyebabkan basi dan tidak layak dimakan.
-
Menimbulkan
karies gigi pada manusia
-
Resistensi
terhadap antibiotik, apabila penggunaan antibiotik tidak digunakan seperti yang
diharuskan.
DAFTAR PUSTAKA
Helianti,Is. 2007. Biofilm Untuk
Stabilisasi Bangunan agar Gempa. Artikel IPTEK
Houwink, B. 1993. Karies gigi.
Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Jass,Jana et al. 2003. Medical Biofilms : Detection, prevention and
control. England : John Wiley & Sons Ltd
Maier, Raina et al.2009. Environmental Microbiology. 2009.USA: Academic
press of Elsevier
Follow akun ini : @nongkrongdjogja