Total Tayangan Halaman

Senin, 26 November 2018

Peran Perawat dalam Mengatasi Dampak Dari Perubahan Iklim, Studi Kasus di China

Apakah percaya perubahan Iklim itu nyata? Terlebih dahulu simak video berikut ini

Setelah mengikuti dan menyimak perubahan iklim tersebut, percayakah dengan perubahan iklim? Isu perubahan iklim ini sudah meruak di tahun 2000-an, yang kemudian gencar di sosialisasikan ke banyak negara. Untuk menanggapinya PBB membentuk konferensi Kyoto, awalnya negara yang tergabung dalam konferensi ini hanya sebagian kecil, lambat laun isu perubahan iklim ini semakin nyata sehingga semakin banyak negara yang ikut berkomitmen dalam mengurangi dampak perubahan iklim, salah satunya berkomitmen mengurangi emisi


Selama ini, isu ini hanya mengudara di kalangan terbatas, utamanya pada kalangan ahli atau tokoh yang berkecimpung pada kesehatan lingkungan. Namun, kini isu ini mengudara di tenaga kesehatan lainnya, salah satunya adalah perawat. Berangkat dari jurnal dengan judul "Nurses' knowledge and attitudes regarding potential impacts of climate change on public health in central of China" , kita akan mengupas peran-peran apa saja yang sudah dan harus dilakukan oleh perawat dalam menghadapi perubahan iklim. 

Silahkan sedikit menyimak latar belakang dari jurnal ini, bahwasanya dikatakan jumlah penyakit akibat dari perubahan iklim, setiap tahunnya terus meningkat hal ini ditengarai karena peningkatan jumlah industri. Perawat sebagai pintu gerbang dan bagian utama dari pelayanan kesehatan dirasa perlu meningkatkan perannya dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu. Investigasi sebelumnya disebutkan dalam jurnal ini bahwa perawat di negara maju lebih memiliki pengetahuan lebih tentang perubahan iklim dibandingkan dengan perawat di negara berkembang. Untuk itulah penelitian ini dilakukan.

Hasil penelitian dalam jurnal ini menyebutkan bahwa sebagian besar perawat di China memiliki pengetahuan tentang perubahan iklim. Namun, pengetahuannya hanya sebatas pada gagasan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Namun, mereka tidak menyadari bahwa perubahan iklim juga mempengaruhi pekerjaan, dan aktivitas mereka sebagai perawat. Temuan penting lainnya dari penelitian ini adalah perawat mengetahui perubahan iklim ini justru dari media sosial, kolega atau teman, hanya sebagian kecil yang mengetahuinya dari pendidikan sekolah. 

Temuan yang menarik bukan, perlu dikritisi, sudahkah dosen perawat dan bahkan perawat pelaksana juga mengetahui bahwa perubahan iklim ini akan dirasakan oleh mereka, dan betapa pentingnya perubahan iklim ini diintegerasikan dalam kurikulum mereka?

Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih lanjut bisa kontak saya di research gate : vera yulyani

Penulis : Vera Yulyani S.Kep.,MPH

Selasa, 13 November 2018

Mengenalkan Mahasiswa Keperawatan Tentang Kajian Keselamatan Lingkungan Melalui Simulasi Untuk Mencegah Infeksi Nosokomial?

Berlanjut dari materi yang disampaikan sebelumnya mengenai hal INI, pada kali ini saya akan mencoba membedah jurnal yang ditulis oleh (Boothby & Little 2018), dengan judul seperti yang ada pada gambar dibawah ini:


Disampaikan dalam jurnal tersebut, menanggapi laporan dari Institute of Medicine yang mengkritik kompetensi profesional keperawatan dalam menyediakan perawatan yang aman bagi pasien, maka dari itu pendidik ditantang untuk mengubah program keperawatan. Hal ini tentunya sejalan dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya, mengenai betapa pentingnya kesehatan lingkungan melebur kedalam kurikulum keperawatan. Pada artikel ini, membahas mengenai kelebihan dan kekurangan simulasi sebagai strategi mengajar dan menjelaskan konsep kesalamatan lingkungan, melalui simulasi ruang pasien menggunakan penilaian keamanan lingkungan.
Bagi rekan-rekan yang terjun dalam hal ini, tentu dari abstrak saja jurnal ini sudah cukup menarik untuk digeledah. Baik, mari kita geledah isi jurnal ini satu persatu. Disampaikan dalam jurnal tersebut, bahwa diperkirakan terdapat 210.000 - 440.000 pasien meninggal setiap tahunnya karena kesalahan medis yang sudah barang tentu dapat dicegah. Kurangnya kualitas dan keamanan perawatan pasien menjadi salah satu faktor penyebab yang disampaikan dalam jurnal ini. Sehingga dirasa perlu untuk mengembangkan pendidikan mengenai keamanan dan keselamatan lingkungan pada pasien. Melalui kegiatan simulasi sesuai yang telah direkomendasikan oleh IOM menjadi salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mencegah kesalahan dalam pengaturan perawatan kesehatan. 

Dinilai dalam jurnal ini, seringkali perawat atau mahasiswa perawat hanya fokus pada perawatan pasien saja, sehingga mereka tidak menyadari bahwa lingkungan sekitar pasien dapat juga memperparah kesehatan pasien atau perawat. Lingkungan yang tidak aman tentunya akan menyebabkan risiko cedera menjadi besar, sebagai contoh jika perawat tidak menyadari betapa pentingnya alat pelindung diri untuk digunakan seperti masker dan sarung tangan, tentunya hal ini dapat membahayakan perawat, juga pasien. Sudah banyak penelitian yang meneliti mengenai hal ini, terutama tentang infeksi nosokomial dan kebanyakan dari penelitian tentu mendukung teori. Sayangnya, terkadang kita menutup diri terhadap realita yang sesungguhnya terjadi, hanya karena kita tidak mau mengembangkan dan merubah diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Dalam jurnal pendekatan simulasi digunakan untuk menanamkan mengenai konsep keamanan dan keselamatan lingkungan di mahasiswa keperawatan. Hasilnya simulasi merupakan cara yang sangat efektif dan mudah untuk mengenalkan siswa mengenai kajian keselamatan lingkungan. Simulasi dirasa efektif sebagai strategi pengajaran untuk meningkatkan keamanan dan mencegah cedera saat memberikan perawatan pada pasien. 

Akhir kata, dengan memasukkan simulasi lingkungan pada kurikulum dan mengenalkannya pada mahasiswa keperawatan dapat menjawab permasalahan mengenai banyaknya kecelakaan akibat tindakan keperawatan. Saya rasa, artikel ini sangat menarik bagi rekan-rekan yang concern mengenai hal ini. 

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini, rekan-rekan dapat klik link DISINI 


DAFTAR PUSTAKA

Boothby, J. & Little, E., 2018. Introducing Nursing Students to an Environmental Safety Assessment Through Simulation. Teaching and Learning in Nursing, 13(3), pp.190–192. Available at: https://doi.org/10.1016/j.teln.2018.03.010.

INKORPORASI KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KURIKULUM KEPERAWATAN

Jurnal yang ditulis oleh Kathryn P. Jackman-Murphy RN, MSN berlandaskan tentang memasukkan kesehatan lingkungan kedalam program kurikulum keperawatan untuk Fakultas Keperawatan yang dipresentasikan pada Konferensi Tahunan National League Untuk Perawat Pada November 2011. Isu yang diangkat cukup menarik mengingat kesehatan lingkungan dan keperawatan memiliki core yang sangat berbeda. Selama ini perawat mengemban tugas untuk memberikan "caring" pada pasien, yang notabenenya pasien itu adalah orang yang sudah  berada di fasilitas kesehatan. Sedangkan, kesehatan lingkungan selama ini berada pada koridor memberikan pencegahan dan promosi kesehatan, yang notabenenya sasarannya adalah masyarakat yang tidak berada di fasilitas kesehatan.

Latar belakang dalam jurnal tersebut, membawa nama tokoh yang mempelopori timbulnya ilmu keperawatan yakni Florence Nightingale. Dalam jurnalnya dia mengangkat teori yang disampaikan oleh Florence yakni "No amount of medical knowledge will lessen the accountability for nurses to do what nurses do; that is, manage the environment to promote positive life processes". Dalam definisinya disebutkan bahwa Perawat sebaiknya praktik pada lingkungan yang aman dan hidup dengan cara yang sehat.

Program Keperawatan diharapkan harus mempersiapkan perawat praktik di masa depan dengan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara kompeten memasukkan kesehatan lingkungan kedalam praktik sehari-hari mereka. Disampaikan dalam jurnal ini bahwa Fakultas Keperawatan harus memiliki alat untuk mengintegrasikan konten kesehatan lingkungan kedalam kurikulum keperawatan yang ada.

Lebih lanjut, dalam jurnal tersebut menyampaikan bahwa perawat terdaftar sebaiknya :

• Memperoleh pengetahuan tentang konsep kesehatan lingkungan, seperti penerapan strategi kesehatan lingkungan
• Meningkatkan lingkungan praktik yang mengurangi lingkungan risiko kesehatan bagi pekerja dan pasien.
• Menilai lingkungan latihan untuk faktor-faktor seperti suara, bau, kebisingan, dan cahaya yang mengancam pendukung kesehatan untuk penggunaan produk yang bijaksana dan tepat dalam perawatan kesehatan
• Mengkomunikasikan risiko dan paparan terhadap kesehatan lingkungan strategi pengurangan untuk konsumen perawatan kesehatan, keluarga, kolega, dan komunitas
• Mengkomunikasikan risiko kesehatan lingkungan dan pengurangan pencahayaan strategi untuk konsumen perawatan kesehatan, keluarga, rekan kerja, dan komunitas
• Memanfaatkan bukti ilmiah untuk menentukan apakah suatu produk atau pengobatan adalah ancaman lingkungan
• Berpartisipasi dalam strategi untuk mempromosikan komunitas yang sehat

Akhir kata, peleburan kesehatan lingkungan ke dalam kurikulum keperawatan memiliki banyak manfaat. Manfaat utamanya bagi praktisi perawat dapat meningkatkan keamanan lingkungan praktik dan mengurangi resiko kesehatan akibat dari faktor lingkungan.  Oleh sebabnya mempromosikan masuknya kesehatan lingkungan kedalam dunia kependidikan keperawatan sudah barang tentu menjadi hal yang penting dan relevan sebagai tantangan untuk praktisi kesehatan dan promosi kesehatan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat lagi.

Baiknya bagi rekan-rekan yang ingin membaca detail tentang jurnal tersebut, dapat klik link pada kata DISINI

Bagaimana pendapat rekan-rekan, setujukah kesehatan lingkungan masuk dalam kurikulum keperawatan? Jika setuju, berikan argumentasinya.


Penulis : Vera Yulyani S.Kep.,MPH


DAFTAR PUSTAKA

Rn, K.P.J., 2015. Environmental health 101 : Incorporating environmental health into the nursing curriculum. Teaching and Learning in Nursing, 10(4), pp.192–195. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.teln.2015.05.005.

Senin, 12 November 2018

MATRIKULASI KESEHATAN LINGKUNGAN

SELAMAT DATANG PADA MATRIKULASI KESEHATAN LINGKUNGAN


SEPERTI MATRIKULASI PADA MATA KULIAH LAINNYA YANG MENGGUNAKAN CLASSROOM, SILAHKAN MASUKKAN PASSCODE BERIKUT INI :


gkgxfuo



AKAN ADA INSTRUKSI SELANJUTNYA DI GOOGLE CLASSROOM, JANGAN LUPA UNTUK MENGIKUTI KUISNYA PUKUL 21.00, 13 NOVEMBER 2018


TERIMA KASIH

Selasa, 06 November 2018

Pertemuan 6 AMDAL. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Selamat Malam Bapak/Ibu

Pertemuan ke-6 untuk mata kuliah AMDAL akan dilakukan melalui e-learning, saya harap Bapak/Ibu memiliki koneksi dan aplikasi yang memadai untuk mengikuti perkuliahan ini. Akan diberikan Link-Link untuk Bapak/Ibu agar dapat memahami materi pada hari ini.  Diakhir sesi ini akan ada kuis AMDAL untuk mengukur pemahaman Bapak/Ibu tentang AMDAL dari pertemuan 1 - 6.
Baik, mari kita mulai e-learning pada malam hari ini. Bapak/Ibu, pertemuan-pertemuan sebelumnya tentu kita telah mempelajari mengenai kesehatan lingkungan, definisi ekosistem sampai pada tipologi ekosistem. Pada pertemuan hari ini kita akan berbicara mengenai Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa  Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,maka semestinya pengelolaan SDA ini mengambil konsep tentang konservasi sumber daya alam. Prinsip konservasi adalah perlindungan atau pelestarian dari SDA itu sendiri. Namun ironi, ketika SDA yang kita miliki ternyata masih banyak yang dikuasai oleh Asing atau pihak swasta. Berdasarkan permasalahan tersebut, tentu akan menjadi pertanyaan, apakah SDA yang kita miliki itu telah dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat? Jika sudah, rakyat kalangan mana yang diperuntungkan dengan SDA ini. Atau kita hanya menjadi buruh di tengah kekayaan alam yang kita miliki ini.
Bapak/Ibu, tentu kita tidak dapat menyalahkan dari pihak pemerintah saja. Kita perlu melakukan intropeksi diri, sudahkah kita turut membantu memonitoring agar pasal ini berjalan dengan baik? Jika belum, maka mulailah dari pribadi kita sendiri.
Kembali pada pengelolaan SDA dan lingkungan, dibawah ini, akan ada link yang menunjukkan bagaimana pengelolaan SDA yang terjadi di Indonesia, mohon untuk di klik dan dipelajari :
VIDEO KE-1
VIDEO ke-2
VIDEO Ke-3

Diharapkan mahasiswa mengakses seluruh video tersebut untuk memahami secara komperehensif mengenai pengelolaan SDA dan lingkungan. Video pertama Bapak/Ibu akan digambarkan mengenai pengelolaan SDA di Indonesia. Video kedua Bapak/Ibu akan divisualisasikan mengenai ekologi lingkungan yang selama ini selalu kita bahas di tiap minggunya. Pada video ke-3 Bapak/Ibu sedikit dijelaskan mengenai manajemen lingkungan melalui ISO 14001. Diharapkan video ini dapat menjadi pemicu untuk Bapak/Ibu mengeksplore lebih dalam lagi mengenai pengelolaan SDA dan lingkungan.


Untuk mengakses ppt materi saya Bapak/Ibu dapat mengakses pada link berikut ini ya
Materi Amdal 


Bapak/Ibu silahkan pelajari terlebih dahulu materi yang diberikan, setelah dipelajari silahkan mengikuti kuis pada link berikut ini. Kuis ini hanya akan dibuka pada waktu yang telah dijanjikan. Mohon pergunakan dengan baik.

KUIS AMDAL


Sekian e-learning saya pada pertemuan ke-6, sampai bertemu esok hari.. Apapun hasilnya, bersabarlah, proses tidak akan menghianati hasil. Kecuali kalo digoda pelakor.


Salam,



Senin, 05 November 2018

Jumat, 02 November 2018

Pertemuan 7. Komunikasi Data (Sistem Informasi Kesehatan)

Selamat siang Bapak/Ibu

Selamat datang di website saya, pada pertemuan ke-7 dalam SIK materi hari ini mengenai komunikasi data. Ini adalah materi terakhir sebelum pelaksanaan UTS minggu depan. Sebelum mengikuti perkuliahan ini, dimohon untuk tugas minggu lalu dikirimkan sekarang melalui email : vera.yulyani@gmail.com

Perkuliahan komunikasi data menggunakan pembelajaran melalui e-learning. Pertama-tama Bapak/Ibu saya harapkan untuk mengikuti absensi pada link berikut ini, jangan lupa kembali ke website ini yaa :
absensi


Setelah mengikuti survey diatas, Bapak/Ibu saya harap untuk menonton video berikut ini:
Video ke-1

Video ke-2

Setelah Bapak/Ibu menonton video diatas, mohon untuk mengikuti evaluasi pemahaman Bapak/Ibu dengan klik terhadap link berikut ini :
evaluasi

Bila Bapak/Ibu sudah absensi, menonton video, bahkan mengikuti evaluasi tersebut. Kegiatan terakhir dari pertemuan ini adalah mengeksplore perasaan Bapak/Ibu dengan kuliah melalui e-learning dengan cara klik link berikut ya. perasaan

E-learning tentang komunikasi data hari ini selesai. Bapak/Ibu boleh meninggalkan ruangan dan mengikuti perkuliahan selanjutnya.

Kegiatan e-learning hanya dilaksanakan pada jam dimata kuliah saya. Lebih dari jam tersebut, saya anggap tidak mengikuti perkuliahan. Terima kasih.