Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Maret 2013

BIOFILM Dan Pengaruhnya terhadap manusia

KONSEP BIOFILM



Biofilm adalah kumpulan dari mikroorganism yang melekat pada permukaan dengan kuat yang memproduksi matriks polimerik ekstraseluler serta diselimuti oleh karbohidrat (Maier,2009). Mikroorganism akan hidup dengan membentuk koloni dan menempel pada permukaan benda padat dibandingkan dengan melayang-layang dialam cairan atau plantonis (Helianti,2007) Contoh nyata dari biofilm adalah karies gigi, mikroorganism membentuk koloni yang menyebabkan plak pada gigi,jika terus menerus dibiarkan akan membentuk karies gigi dan menyebabkan gigi berlubang (Houwink, 1993).
  
PROSES TERBENTUKNYA BIOFILM

Proses terbentuknya biofilm dibagi menjadi 5 tahap (Maier,2009) :
1.      Tahap pelekatan awal : pada tahap ini mikroba meleket pada permukaan benda padat dengan perantara fili (rambut halus). Contoh bakteri yang dapat melekat dan membentuk koloni adalah Pseudomonas aeruginosa, bakteri gram negatif dengan molekul sinyal utama homoserin lakton. Pelekatan awal ini disebabkan oleh hydrophobik (tidak larut air,larut diminyak) dan elektrostatik(medan listrik statik).
2.      Tahap pelekatan permanen : mikroba semakin menempel dengan diprakarsai oleh matriks polimer ekstraseluler dengan bantuan eksopolisakarida (EPS). Contoh : pada tahap 2 P.aeruginosa akan berubah menjadi fase flagella.
3.      Maturasi I : Terjadi penarikan pada bakteri lain membentuk polisakarida ekstraseluler dan sel bakteri terus tumbuh dan berkembang. Pada tahap ini ketebalan biofilm lebih dari 10 µm.  Contoh : pada bakteri P.aeruginosa akan berubah menjadi Type IV pili flagella.
4.      Maturasi II : Pada tahap ini ketebalan biofilm mencapai 100 mm. Bakteri yang terakumulasi membentuk beberapa lapisan. Bakteri yang ada dilapisan dalam akan lebih terlebih terlindungi dari pada bakteri yang berada pada lapisan luar. Koloni ini akan membentuk nutriennya sendiri, karena bakteri yang mati dapat menjadi nutrien bagi yang hidup.
5.      Dispersi : Pada tahap ini biofilm yang sudah terbentuk dapat  mengalami pelepasan sel secara erosi atau sloghing. Erosi terjadi secara berkala karena geseran dari cairan yang mengalir. Sloughing adalah pelepasan banyak sel yang terjadi secara acak karena adanya perubahan dalam medium pertumbuhan.

    PENTIGNYA PEMBENTUKAN FILM BAGI MANUSIA
   Pentingnya pembentukan biofilm bagi mikroba (Jass,2003) :
Fungsi
Deskripsi
Proteksi
-          Melindungi diri dari pertahanan tubuh sel induk dan gangguan dari predator
-          Melindungi diri dari cairan/gesekan lingkungan fisik yang hydrodinamic
Perolehan nutrisi
-          Meningkatkan konsentrasi dari nutrisi dengan menempel pada jaringan-jaringan padat contohnya jaringan sel hewan, jaringan pada gigi manusia.
-          Bakteri akan memakan sel-sel bakteri yang sudah mati dan digunakan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan nutrisi
Komunikasi intraseluler
Terjadi interspecies komunikasi dan meningkatkan peluang pertukaran materi genetik.



    Dampak negatif pembentukan biofilm :
-          Kerusakan pada peralatan, contoh : mikroba akan merusak peralatan laut seperti kapal apabila dan membuatnya berkarat, termasuk membuat mobil berkarat apabila diberi kontaminasi hujan terus menerus.
-          Kontaminasi makanan sehingga menyebabkan basi dan tidak layak dimakan.
-          Menimbulkan karies gigi pada manusia
-          Resistensi terhadap antibiotik, apabila penggunaan antibiotik tidak digunakan seperti yang diharuskan.







   





DAFTAR PUSTAKA



Helianti,Is. 2007. Biofilm Untuk Stabilisasi Bangunan agar Gempa. Artikel IPTEK
Houwink, B. 1993. Karies gigi. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Jass,Jana et al. 2003. Medical Biofilms : Detection, prevention and control. England : John Wiley & Sons Ltd
Maier, Raina et al.2009. Environmental Microbiology. 2009.USA: Academic press of Elsevier




Follow akun ini : @nongkrongdjogja