Total Tayangan Halaman

Rabu, 24 Mei 2017

Sesi 11 Kemitraan : Mengadaptasi model-model kemitraan dalam konteks pemberdayaan masyarakat

Selamat Pagi/Siang/Malam
Bapak/Ibu Mahasiswa Semester 6 Konversi

Metode pembelajaran pada sesi ini menggunakan metode e-learning. Mahasiswa wajib berpartisipasi dalam kolom komentar dengan format :
Nama mahasiswa_NPM_Hadir_Tuliskan jawaban bapak/ibu berdasarkan pertanyaan yang ada dibawah ini.

Batas waktu penilaian komentar : Hari Minggu, 28 Mei 2017 Pukul 20.00
Diharapkan Bapak/Ibu tidak melakukan COPY PASTE jawaban, gunakan kalimat sendiri.

MODEL KEMITRAAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses pembangunan yang menitikberatkan untuk meningkatkan inisiatif masyarakat dalam merubah atau memperbaiki kondisi dan permasalahan sendiri. Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga sejalan dengan konsep Sustainable Development Goals 2030 yang dicanangkan oleh lebih dari 180 negara di dunia, termasuk Indonesia. Pendekatan model pemberdayaan masyarakat  biasanya merujuk pada konsep ekologi, sosial dan peningkatan ekonomi masyarakat. 
Berikut ini beberapa program pemberdayaan masyarakat :
1. Desa Wisata Sukunan, Yogyakarta
Desa ini telah menjadi desa ecotourism sejak tahun 2003. Tingginya kesadaran masyarakat Kampung Sukunan akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan serta usaha mereka untuk mengubah nilai sampah yang menganggu lingkungan akhirnya tidak sia-sia. Pasalnya pada 19 Januari 2009 Desa Sukunan resmi menjadi kampung wisata Lingkungan.
Dusun Sukunan ini, pernah mendapat berbagai prestasi, di antaranya juara pertama lomba program daur ulang sampah yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup pada 2004 dan penghargaan ‘The Best Practice Pengelolaan Sampah’ tingkat nasional pada 2006.
Sebagai sebuah kampung wisata lingkungan (ecotourism), Kampung Sukunan menawarkan berbagai paket wisata berupa pelatihan berbasis lingkungan yang sarat dengan nuansa edukasi dan rekreasi, antara lain:
  1. Jalan-jalan keliling kampung, melihat potensi desa wisata Sukunan, berbagi pengalaman, ngobrol bareng, berbagi cerita dengan warga dan pengurus pengelola sampah 
  2. Pada saat berkeliling kampung, akan dikenalkan dengan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang ada di Sukunan, lengkap dengan penjelasan teknologi apa saja yang digunakan 
  3. Mendapat wawasan seputar pengelolaan air hujan dengan sumber peresapan dengan biopori 
  4. Mengintip instalasi serta aplikasi langsung biogas di kandang ternak desa wisata Sukunan 
  5. Menikmati pesona eksotisme areal pertanian organik yang digarap dengan sistem pertanian tradisional
  6. Mampir ke beberapa rumah warga yang menjadi sentra kuliner desa wisata Sukunan, seperti peyek bayem, belut, jadah tempe, dan emping mlinjo
  7. Berkenalan dengan potensi kerajinan daur ulang dan pengelolaan sampah Sukunan secara umum
  8. Atraksi khas pedesaan seperti angon bebek, membajak sawah, menanam benih, hingga memanen padi.
Sumber : https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2014/09/22/kampung-wisata-sukunan-banyuraden-gamping-sleman-yogyakarta/

2. Kampung Hijau Gambiran Yogyakarta
Selintas Komunitas Kampung Hijau Gambiran seperti kampung-kampung lain, komunitas Kampung Gambiran RW 08 yang warganya lebih 85% pendatang tidak begitu saja tumbuh kesadaran dan kebersamaannya. Kesadaran lingkungan yang masih parsial dan bertubinya bencana terutama luapan banjir yang terjadi Tahun 2005, 13 Desember 2006 yang terbesar [terakhir 27 Desember 2007 setelah gempa bumi] yang mengakibatkan hancurnya saluran pelimpah, taman dan segala tanaman terutama yang ada di RT 31 seluas +500M2 musnah dan Galery Abiyasa runtuh, sedangkan wilayah jogja selatan hujan yang tidak berarti, masyarakat RW 08 tersentak dan sadar bahwa musibah terjadi karena masyarakat luas tidak arif dan kurang peduli terhadap lingkungan yang mengakibatkan ”mendapatkan” dampaknya, Tidak hanyaitu, lingkungan yang tidak sehat menjadikan warga terkena demam berdarah bergantian.

Sungai Gajah wong tidak terkesan membawa bencana, akan tetapi alam akan marah jika diusik

Warga kemudian berdialog dengan melibatkan semua lapisan masyarakat, mencari penyebab dan solusinya kemudian “bersepakat untuk berbuat sesuatu untuk lingkungannya” Bagaimana permukiman lingkungan menjadi nyaman dan berkualitas bagi kehidupan warganya. Setelah melalui proses panjang kemudian masyarakat berkomitmen untuk mengelola /melestarikan lingkungan hidup sesuai kondisinya dengan mengutamakan kegiatan mengelola Sungai Gajahwong, Pengelolaan Sampah Mandiri, Energi Alternatif, Sanitasi ipal, Tamanisasi dan Penghijauan, Kembali ke Pangan Lokal sesuai Ekologi Lingkungan, kebutuhan sarana & ruang Publik dan Perpustakaan Jendela Dunia.

Sumber : http://www.kampunghijaugambiran.com/p/tentang-kami_3.html

3. Desa Sitiung, Sumatera Barat
Desa pertama yang ada di Indonesia yang bebas asap rokok dan melarang warganya untuk merokok adalah Nagari (Desa) Sitiung, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat. Dimana di desa ini telah dilakukan penerapan larangan merokok bagi warganya, bahkan warga yang tertangkap merokok disembarang tempat diberikan sanksi tegas dari desa. Saat ini, penerapan Peraturan Nagari (Desa) telah dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari (Desa) dan masyarakat Sitiung dan ini perlu diajukan jempol serta bisa dijadikan contoh bagi desa lain yang ada di Indonesia, dimana pemerintah desa bersama-sama masyarakat memerangi rokok dan bertekad menjadi desa bebas asap rokok.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammadsamin/desa-bebas-asap-rokok-pertama-di-indonesia_5517871381331101699de1c6


DISKUSI:
  1. Apa pendapat Bapak/Ibu terkait 3 model pemberdayaan masyarakat diatas?
  2. Pembelajaran apa yang dapat diambil dari ketiga desa tersebut?
  3. Bagaimana kemudian program di desa tersebut dapat menjadi program yang berkelanjutan?
  4. Apakah di Provinsi Lampung, sudah ada kampung/ desa yang menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat? Jika sudah, jelaskan dimana.
  5. Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat.

Secara pribadi, saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Selamat menjalani ibadah puasa.



57 komentar:

  1. Sulistri Atmasari_16410062P_Hadir_
    1. Bahwa pemberdayaan masyarakat pada mulanya terbentuk karena adanya suatu masalah sehingga masyarakat sadar dan berusaha untuk merubah keadaan dengan kemampuan yang dimiliki (kemandirian) agar masalah tersebut terselesaikan, ataupun pemberdayaan masyarakat juga dapat dilakukan diawali dengan penerapan peraturan dan sanksinya untuk mengarahkan perilaku masyarakat kepada hal yang diinginkan.
    2.- Dengan pemberdayaan masyarakat, desa menjadi mandiri dalam menyelesaikan masalahnya
    - Desa menjadi lebih sehat
    - Pendapatan penduduk dapat bertambah
    - Anggaran pemerintah untuk menyelesaikan masalah di desa tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan lain
    - Program yang dijalankan lebih awet/dapat berjalan dalam jangka panjang dikarenakan kesadaran dari dalam diri masyarakat untuk merubah perilaku, berbeda dengan program yang ditanamkan langsung oleh pemerintah dimana program tersebut tidak dijalankan dengan rasa kesadaran biasanya hanya berjalan sementara
    - Dapat menjadi contoh bagi desa lainnya untuk ikut berdaya
    3. Mengembangkan program melalui dukungan dari pemerintah dengan memberikan sebagian kekuasaan kepada swasta dan masyarakat (investasi) dan tidak terlepas dari pengawasan
    4. Sudah, di kabupaten Pringsewu sudah di semua desa melakukan prinsip pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan BDD (Bank Darah Desa), yaitu darah yang tersimpan di tubuh seseorang (pendonor, yang sudah melalui serangkaian pemeriksaan) sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan transfusi darah tanpa mendatangkan darah dari PMI, prinsip pemberdayaan tersebut diterapkan dengan berawal dari SK Kepala Desa. Dengan adanya BDD, stok akan aman/selalu tersedia, tidak kadaluwarsa dan mempercepat proses pengadaan darah bagi yang membutuhkan. Peran serta masyarakat ini membantu bidang kesehatan terutama dalam menurunkan AKI dan AKB serta menunjang kegiatan desa siaga.
    5. - Gejolak dari beberapa masyarakat, karena tidak semua masyarakat dapat menerima dan sadar untuk menjadi mandiri
    - Pandangan masyarakat tentang perangkat desa dan pemimpin setempat dapat menjadi masalah, apabila perangkat desa saja sudah tidak memiliki kekuatan maka untuk mengatur dan mengarahkan perilaku masyarakat agar berdaya menjadi satu kesulitan
    - Tidak kuatnya sanksi bagi yang melanggar peraturan yang ditujukan untuk mengarahkan masyarakat menjadi sadar dan mandiri

    BalasHapus
  2. NAMA : YANA RIANA
    NPM: 16410070.P
    HADIR BU...

    jawab:

    No 1.
    A) modal fisik
    masyarakat dpt memanfaatkan usaha dimasa dpn apabila melakukan analisis yg berkaitan dgn menangkap peluang usaha dgn menitik beratkan pada pentingnya perluasan jaringan sosial/kerja

    B) pengembangan modal manusia
    Hal ini menjadi landasan pengembangan pemberdayaan dan mnjadi mediasi peningkatan keberdayaan masyarakat

    C) pengembangan pemberdayaan unt menciptakan masyarakat yg bedaya

    No 2.
    A) pengoptimalan pengembangan masyarakat desa/kelurahan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk dapat meraih kesempatan peluang usaha melalui penyediaan prasarana dan sarana modal sosial dimasyarakat

    B) pemantapan kordinasi pembangunan melalui penciptaan keterkaitan antara institusi lokal yang ada dimasyarakat mendasarkan pada partisipasi masyarakat yang diiringi dengan peningkatan kemitraan dunia usaha, pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan dan transparansi.

    No 3.
    1.Pemantapan kelembagaan dan sosial budaya masyarakat Memperkuat dan meningkatkan fungsi Lembaga Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Sosial Masyarakat yang ada di Desa melalui pelatihan dan pendampingan, baik itu lembaga adat, organisasi kepemudaan dan organisasi lainya di desa yang dapat mendukung pelaksanaan pembangunan di desa

    2.Mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan Meningkatkan sumber daya masyarakat desa dan mengoptimalkan fungsi-fungsi Pemerintah Desa melalui peningkatan lembaga pemberdayaan masyarakat serta mengoptimalkan pengembangan lembaga adat.

    3.Pengembangan usaha ekonomi rakyat Upaya untuk meningkatkan pendapat masyarakat perdesaan melalui kegiatan pelatihan paket usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin terutama Kepala Keluarga Perempuan, pemberian paket bantuan usaha dan pendampingan

    4.Peningkatan pemanfaatan sumber daya dan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Pemanfaatan sumber daya lokal yang ada di perdesaan dengan menggunakan Teknologi Tepat Guna sehingga dapat meningkatkan nilai guna dari produk lokal tersebut dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan.

    5.Pemantapan dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan Fasilitasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan desa dan Kelurahan melalui upaya penguatan kelembagaan dan aparatur desa dan kelurahan

    6.penguatan manajemen pengelolaan keuangan desa dan kelurahan serta penguatan proses Musrenbangdus, Musrenbangdes dan Musrenbangkel.

    No 4.
    Salah satu desa yang memberdayakan masyarakatnya dan menjadi istilah sebagai "DESA SIAGA" adalah Bumi khagom mufakat atau Desa Titiwangi.kecamatan candipulo, lamsel.Desa ini juga peraih predikat Goyong Royong terbaik seprovinsi lampung, mereka juga memiliki pasar desa yang tiap tahunnya menjadi pemasukan desa,dgn adanya ide2 kreatif dan inovatif dpt menggerakan seluruh aparat desa dan masyarakat dlm membangun desa tsb

    BalasHapus
    Balasan
    1. o 5.
      1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
      Masyarakat yang kurang melakukan hubungan dengan masyarakat luar dapat menyebabkab kurangnya memnadapat informasi tentang perkembangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat tersebut terasing dan tetap terkurung dalam pola-pola pemikiran yang sempit dan lama.
      2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Tekhnologi yang terlambat
      Jika suatu masyarakat kurang melakukan hubungan dengan masyarakat luar, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada masyarakat tersebut menjadi lambat. Hal ini disebabkan mereka kurang atau belum menerima informasi tentang kemajuan masyarakat lain.
      3. Sikap masyarakat yang tradisional
      Masyarakat yang masih mempertahankan tradisi dan menganggap tradisi tak dapat diubah secara mutlak, dapat mengakibatkan terhambatnya perubahan sosial dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan masyarakat tak bersedia menerima inovasi dari luar.
      4. Prasangka terhadap Hal-hal yang baru atau asing
      Rasa curiga terhadap hal-hal baru yang datang dari luar dapat menghambat terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Sikap ini bisa dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa barat. Mereka tak bisa melupakan pengalaman-pengalaman pahit selama masa penjajahan
      5. Adat atau kebiasaan
      Adat dan kebiasaan juga dapat menghambat terjadinya perubahan dalam masyarakat. Unsur-unsur baru dianggap oleh sebagian masyarakat dapat merusak adat atau kebiasaan yang telah mereka anut sejak lama.
      6. Ketergantungan (depedence).
      Ketergantungan suatu komunitas terhadap orang lain (misalnya terhadap pendamping sosial)
      7. Superego
      8. Rasa tidak percaya diri
      9. Rasa tidak aman dan regresi (insecurity and regression)
      10. Kesepakatan terhadap norma tertentu
      11. Kesatuan dan kepaduan sistem dan budaya (systemic and cultural coherence)
      12. Kelompok kepentingann.
      13. Hal yang bersifat sakral (the sacrosanct).
      14. Penolakan terhadap orang luar.
      15. Kritik terhadap pemberian bantuan

      Hapus
  3. Rana Rahmatia
    16410053P
    Hadir

    1. Pemberdayaan dr 3 desa tersebut Menurut saya sangat baik, mungkin cara atau trik yang dilakukan bisa dicoba di wilayah kerja kita atau tempat tinggal kita, hanya saja kendala nya adalah bagaimana menerapkannya jika warga disekitar wilayah kerja atau tempat tinggal kita tidak bisa diajak kerjasama, terutama untuk jd wilayah bebas merokok, berbeda dengan daur ulang sampah.

    2. Pembelajaran nya
    - saling koordinasi antara warga, tokoh" desa, hingga ke pemerintah,
    - dengan program tersebut desa menjadi sehat, bersih dan nyaman.
    - sebagai contoh untuk kita dalam memajukan desa kita kedepannya.

    3. Dengan cara konsistensi masyarakat dan tokoh" adat serta keikut sertaan pemerintah terkait dalam mempertahankan program ini dan mendukung serta menggalakan program tersebut kedesa" lainnya.

    4. Sudah, contohnya PNPM saat ini di setiap daerah sudah ada program tersebut, tetapi pemberdayaan yg seperti contoh desa diatas belum ditemukan, karena yg saya ketahui hanya pemberdayaan seperti pengadaan barang atau perbaikan infra struktur seperti jalanan, sanitasi, bantuan air bersih, dll.

    5. Kendala nya adalah
    - mungkin menurunnya atau kurangnya kesadaran masyarakat, mungkin pemimpin desa yang berganti menjadi suatu kendala untuk program tersebut,
    - cara kesepakatan atau program dengan peraturan yang dibuat tidak meyakinkan atau tidak membuat target jera atau menggampangkan sanksi atau peraturan itu sendiri.

    BalasHapus
  4. Erni Murtianingsih_16410040P_Hadir
    1. Tingginya kesadaran masyarakat desa akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan serta usaha mereka untuk mengubah perilaku hidup sehat sehingga mampu menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan bersih serta menjadikan desa menjadi desa percontohan . kondisi ini merupakan hasil keputusan bersama dan dapat dipandang tepat demi mencapai permasalahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan kemampuan yang dimiliki desa tersebut.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil adalah :
    - Terbentuknya karakter individu dan masyarakat yang mandiri dengan berpikir , bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
    - Perubahan Perilaku tersebut dapat juga merubah perilaku hidup sehat baik pribadi, keluaga maupun kelompok masyarakat sehingga dapat dan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa tersebut
    - Meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat desa tersebut dengan memanfaatkan sisa sampah yang dapat didaur ulang

    3. Program tersebut dapat berkelanjutan dengan selalu dapat
    - Menumbuh kembangkan potensi masyarakat, di dalam masyarakat terdapat berbagai potensi yang dapat mendukung keberhasilan program – program kesehatan. Potensi dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi potensi sumber daya manusia dan potensi dalam bentuk sumber daya alam / kondisi geografis.
    - Mengembangkan gotong royong masyarakat, potensi masyarakat yang ada tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya gotong royong dari masyarakat itu sendiri. Peran petugas kesehatan atau provider dalam gotong royong masyarakat adalah memotivasi dan memfasilitasinya, melalui pendekatan pada para tokoh masyarakat sebagai penggerak kesehatan dalam masyarakatnya.
    - Menggali kontribusi masyarakat, menggali dan mengembangkan potensi masing – masing anggota masyarakat agar dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan terhadap program atau kegiatan yang direncanakan bersama. Kontribusi masyarakat merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga, pemikiran atau ide, dana, bahan bangunan, dan fasilitas – fasilitas lain untuk menunjang usaha kesehatan.
    - Menjalin kemitraan, jalinan kerja antara berbagai sektor pembangunan, baik pemerintah, swasta dan lembaga swadaya masyarakat, serta individu dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama yang disepakati. Membangun kemandirian atau pemberdayaan masyarakat, kemitraan adalah sangat penting peranannya.
    - Desentralisasi, Upaya dalam pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi daerah atau wilayahnya. Oleh sebab itu, segala bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ketingkat operasional yakni masyarakat setempat sesuai dengan kultur masing-masing komunitas dalam pemberdayaan masyarakat, peran sistem yang ada diatasnya adalah
    : a.) Memfasilitasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan atau program-program pemberdayaan. Misalnya masyarakat ingin membangun atau pengadaan air bersih, maka peran petugas adalah memfasilitasi pertemuan-pertemuan anggota masyarakat, pengorganisasian masyarakat, b.) Memotivasi masyarakat untuk bekerjasama atau bergotong-royong dalam melaksanakan kegiatan atau program bersama untuk kepentingan bersama dalam masyarakat tersebut.

    BalasHapus
    Balasan

    1. 4.Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang Barat menunjuk Tiyuh (Desa) Marga Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Udik, menjadi percontohan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
      Di tempat itu pula dideklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan bagi masyarakat, Rabu (21/9/2016). Deklarasi ini baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Tubaba.
      Program itu merupakan program nasional, namun paling berat adalah mengajak warga memiliki jamban. “Tapi. Marga Kencana berhasil membuktikannya. Pemerintah hanya sebagai pendamping,” katanya. untuk peningkatan kesehatan lingkungan, di daerah itu dilakukan dengan memutuskan mata rantai penyakit-penyakit berbasis lingkungan. Yakni, dengan cara memperbaiki sanitasi dasar, penyediaan sarana air bersih, pemeliharaan, dan pengawasan kualitas lingkungan., desa itu menjalankan program dimaksud sejak tahun 2012. “Kami telah membina dan memberi masukan kepada masyarakat tidak buang air besar sembarangan.
      5.Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program pemberdayaan dapat berasal dari kepribadian individu dalam komunitas dan bisa juga berasal dari sistem sosial.
      -Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar, Hal ini mengakibatkan masyarakat tersebut terasing dan tetap terkurung dalam pola-pola pemikiran yang sempit dan lama.
      -Perkembangan ilmu pengetahuan dan Tekhnologi yang terlambat, Hal ini disebabkan mereka kurang atau belum menerima informasi tentang kemajuan masyarakat lain. -Sikap masyarakat yang tradisional, Hal ini disebabkan masyarakat tak bersedia menerima inovasi dari luar. -Prasangka terhadap Hal-hal yang baru atau asing, Sikap ini bisa dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa barat. Akibatnya, semua unsur-unsur baru yang berasal dari bangsa barat selalu dicurigai dan sulit mereka terima.
      -Adat atau kebiasaan, dapat menghambat terjadinya perubahan dalam masyarakat. Mereka khawatir adat atau kebiasaan yang dianut menjadi punah jika mereka menerima unsur-unsur baru bahkan dapat merusak tatanan atau kelembagaan sosial yang meraka bangun dalam masyarakatnya.
      -Hal yang bersifat sakral, beberapa kegiatan tertentu lebih mudah berubah dibandingkan beberapa kegiatan lain, terutama bila kegiatan tersebut tidak berbenturan dengan nilai-nilai yang dianggap sakral oleh komunitas

      Hapus
  5. Nama : Devie Adriana Indhasyari
    NPM : 16410035P
    FKM KONVERSI 2016
    HADIR ............

    MATA KULIAH : KEMITRAAN

    Jawaban :

    1. Pemberdayaan Masyarakat dari 3 (tiga) model Desa diatas tercipta karena adanya suatu Kondisi/Masalah yang menganggu bagi mereka sendiri.
    Masalah yang ada tersebut membuat masyarakat menyadari akan pentingnya suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
    Pemberdayaan Masyarakat biasanya banyak mengenai masalah sosial, lingkungan dan tingkat ekonomi masyarakat.
    Dari contoh ke tiga desa diatas kita dapat mengetahui masalah yang terjadi dimasing-masing desa tersebut, dan kita juga dapat memberikan suatu apresiasi yang besar juga ketika mengetahui bahwa tingkat kesadaran yang tinggi dari masyarakat tersebutlah yang dapat membawa perubahan bagi desa mereka ke arah yang lebih baik.
    2. Pembelajaran yang dapat kita ambil dari 3 desa tersebut antara lain :
    a. Mengetahui program/kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang bisa kita terapkan ditempat kita sendiri.
    b. Tingginya tingkat kesadaran dari 3 desa tersebut dalam kepedulian mereka terhadap lingkungan dan ekonomi dapat kita ‘ADVOKASIKAN” pada masyarakat ditempat lain.
    c. Sebagai gambaran kita juga sebagai ADVOKASI ke Stakeholder terkait ditempat kita, agar bisa memberikan dukungan berupa kebijakan terhadap lingkungan masyarakat.
    d. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat inilah dapat kita jadikan contoh yaitu Inisiatif mereka menjadikan mereka masyarakat yang mandiri.
    e. Dapat Membantu peningkatan ekonomi keluarga dengan adanya pemanfaatan dari program yang ada.
    3. Program dari 3 desa tersebut dapat menjadi berkelanjutan dengan cara :
    Melibatkan masyarakat secara langsung sebagai penentu kebijakan merupakan suatu strategi yang sangat baik, agar masyarakat mendapatkan suatu ruang sebagai tempat partisipasi. Keterlibatan pihak swasta juga ikut mendukung peran masyarakat untuk menjadi lebih kreatif lagi dalam program-program.
    Pelembagaan atas inisiatif masyarakat ini perlu dukungan dari stakeholder setempat, agar program mereka dapat terus berkelanjutan. Yang akhirnya pelembagaan ini dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk program tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 4. Di Pringsewu sistem Pemberdayaan Masyarakat sudah banyak yang dilakukan terutama pada bidang kesehatan. Yang lagi digencarkan sekarang adalah program STBM, karena Pringsewu merupakan salah satu kabupaten yang melaksanakan program STBM yang mendapatkan bantuan dari suatu lembaga di Amsterdam yaitu SNV.
      BUMDes merupakan bentuk pemberdayaan Masyarakat yang awal idenya berasal dari masyarakat yang memiliki kekhawatiran akankah semua masyarakat bisa membuat jamban yang sehat.
      Adanya PerBup no. 37 tahun 2016 tentang Percepatan pencapaian akses universal sanitasi 2018, Pringsewu diharapkan ODF ditahun 2018 ini, inilah kekhawatiran masyarakat tersebut.
      BUMDes adalah Badan Usaha Milik Desa yang bergerak seperti koperasi membantu masyarakat yang belum bisa memiliki jamban yang sehat dengan cara memberikan pinjaman yang disebut DANA BERGULIR. Dana diperoleh dari dana PMD dari negara, dipinjamkan kepada masyarakat untuk dikelola menjadi sesuatu yang bisa berguna bagi masyarakat.
      Pengelolaanya adalah masyarakat dengan pengawasan oleh aparat desa serta kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam BUMDes dibuat sendiri oleh masyarakat yang bertujuan untuk membantu masyarakat memiliki jamban yanag sehat serta dapat tercapainya Pringsewu ODF 2018.
      5. Kendala yang muncul dari penerapan model pemberdayaan masyarakat antara lain :
      a. Tidak seratus persen masyarakat mengerti, memahami dan mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, perbedaan yang ada inilah yang bisa menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam kemajuan lingkungannya.
      b. Keterlibatan pihak luar dan stakeholder yang kurang mendukung sangatlah berpengaruh dalam proses Pemberdayaan Masyarakat.
      Karena dari sinilah tingkat kepercayaan diri masyarakat akan timbul, dan masyarakat tidak akan lagi memiliki ketergantungan terhadap pendamping.
      c. Masih adanya keraguan dalam pembuatan sanksi bagi yang melanggar program dapat berpengaruh pada suksesnya program-program tersebut dan menjadikan masyarakat tidak memiliki kesadaran yang tinggi. Contoh : peraturan tentang dilarangnya merokok, dari pemerintah sendiri terkesan setengah-setengah dalam pembuatan sanksinya.
      d. Memiliki kepentingan tertentu
      Memiliki kepentingan yang sesuai dengan tujuan adalah yang sangat diharapkan, tetapi jika dalam kenyataannya kepentingan tersebut hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok, maka tujuan dari pemberdayaan ini sangatlah sia-sia karena jika sudah tercapai dari kepentingan pribadi atau kelompok, maka program ini tidaklah akan berkesinambungan. Contoh : kepentingan politik.

      ----------------------------------devie ai-----------------

      Hapus
  6. Depi Pebriyanti
    16410033.P
    HADIR

    1.Pemberdayaan masyarakat dr 3 desa tersebut menurut sy pola pikir masyarakat yg sudah lebih maju dalam menerima ilmu pengetahuan maupun dlm menyerap informasi2 yg ada saat ini,sehingga dlm penerapan kehidupan sehari2 nya jauh lebih baik dan lebih sehat dengan tercipta lingkungan yg bersih dan nyaman.

    2. Pembelajaran yg dpt diambil diantaranya masyarakat menjadi lebih mandiri dalam kehidupan nya sehingga dapat menambah perekonomian keluarga, lingkungan menjadi lebih bersih dan asri sesuai estetika yg Ada, dan terciptanya kondisi masyarakat yg dapat maju dan berdaya saing untuk hidup lebih sehat.

    3.program desa dapat menjadi program berkelanjutan jika tetap adanya kerjasama yg baik antara masyarakat dengan masyarakat itu sndr dan masyarakat dengan pemerintah,karena tanpa adanya dukungan yg penuh dr pemerintah program desa yg ada tidak akan berjalan dgn baik sebagaimana yg diharapakan oleh semua pihak yg ada didalam nya.

    4.Sudah,dikab.WK sudah menerapkan dan melakukan pemberdayaan masyarakat kampung dengan memberdaya skill dan kemampuan2 yg dimiliki dari masing2 kelompok home industri dan kemampuan untuk membuat dan menciptakan suatu produk yg dapat memiliki nilai jual.

    5.Terkadang adanya penolakan dari masyarakat yg sulit menerima perubahan dr sektor lain disebabkan kurang nya informasi dr masy. Luar sehingga membuat masyarakat itu sndr pola pikir ya menjadi sempit. Kebiasaan dan adat istiadat juga dapat berpengaruh, karena jika mereka menerima masukan atau unsur2 lainnya dapat membuat punah kepercayaan yg ada,sehingga mereka msh mempertahankan tradisi yg ada tradisi tersebut tidak dapat diubah secara mutlak. Ego dan kurang nya rasa percaya diri juga dapat menjadi salah satu kendala masalah yg ada.





    BalasHapus
  7. Depi Pebriyanti
    16410033.P
    HADIR

    1.Pemberdayaan masyarakat dr 3 desa tersebut menurut sy pola pikir masyarakat yg sudah lebih maju dalam menerima ilmu pengetahuan maupun dlm menyerap informasi2 yg ada saat ini,sehingga dlm penerapan kehidupan sehari2 nya jauh lebih baik dan lebih sehat dengan tercipta lingkungan yg bersih dan nyaman.

    2. Pembelajaran yg dpt diambil diantaranya masyarakat menjadi lebih mandiri dalam kehidupan nya sehingga dapat menambah perekonomian keluarga, lingkungan menjadi lebih bersih dan asri sesuai estetika yg Ada, dan terciptanya kondisi masyarakat yg dapat maju dan berdaya saing untuk hidup lebih sehat.

    3.program desa dapat menjadi program berkelanjutan jika tetap adanya kerjasama yg baik antara masyarakat dengan masyarakat itu sndr dan masyarakat dengan pemerintah,karena tanpa adanya dukungan yg penuh dr pemerintah program desa yg ada tidak akan berjalan dgn baik sebagaimana yg diharapakan oleh semua pihak yg ada didalam nya.

    4.Sudah,dikab.WK sudah menerapkan dan melakukan pemberdayaan masyarakat kampung dengan memberdaya skill dan kemampuan2 yg dimiliki dari masing2 kelompok home industri dan kemampuan untuk membuat dan menciptakan suatu produk yg dapat memiliki nilai jual.

    5.Terkadang adanya penolakan dari masyarakat yg sulit menerima perubahan dr sektor lain disebabkan kurang nya informasi dr masy. Luar sehingga membuat masyarakat itu sndr pola pikir ya menjadi sempit. Kebiasaan dan adat istiadat juga dapat berpengaruh, karena jika mereka menerima masukan atau unsur2 lainnya dapat membuat punah kepercayaan yg ada,sehingga mereka msh mempertahankan tradisi yg ada tradisi tersebut tidak dapat diubah secara mutlak. Ego dan kurang nya rasa percaya diri juga dapat menjadi salah satu kendala masalah yg ada.





    BalasHapus
  8. TRIZA OKTARINA
    NPM. 16410075 P
    HADIR

    1. Pendapat sya tentang 3 model pemberdayaan masyarakat di karnakan sebuah masalah yang banyak di anggap sepele tetapi menimbilkan banyak penyakit seperti kebersihan, sampah, dan asap rokok
    Yang ketiga nya bisa di hubungkan menjadi suatu masalah yg tidak bisa selesai jika msykrat itu sndiri yg tdk mau berubah ,
    Seperti nya kebersihan dan buang sampah,
    Bnyk yg meyepelekan buang 1 sampah tidak masalah karna hanya 1 sampah begitu pun pendapat masing" org lainnya , karena pendapat yg sepele tsb itulah yg menyebabkan peningkatan sampah dimana mna 1 org = 1 sampah bagaimna jika 100 org , 1000 org dst
    Begitu pun asap rokok 1 batang rokok 1 orang jika 1000 akan berapa % polusi udara per hari nya ,
    Masalah" spele yg sering di hadapi sehari" ini akan selesai jika ada kesadaran dr masing" individu itu sendiri,
    Langkah pemberdayaan ketiga model ini sangat bagus untuk menjadikan indonesia sehat

    2. Pembelajaran yg dpt di ambil 3 model desa tsb ialah asal kita punya keinginan untuk maju dan lebih sehat maka sangat mudah untuk meminimalisir pencemaran lingkungan , cukup mempunyai kesadaran di masing" individu agar menanamkan jiwa sehat lingkungan, sudah di buktikan dr 3 model desa tsb
    3.program di desa tsb dpt menjadi program yg berkelanjutan apabila ada nya kontroling yg continue dari pihak aparat/pejabat yg terkait khusus nya yg terlibat dalam program pemberdayaan tsb
    4. Sudah ada , di labuhan dalam bdl, kampung hortikultura
    Tentang pembudidayaan holtikultura dan pembudidayaan ikan air tawar
    5.identifikasi kendala yg mungkin muncul dlm menerapkan model pemberdayaan msyrkat ialah kesadaran yg mulai turun ketika tdk ada lagi kontroling yg continue dr pihak yg menerapkan program pemberdayaan tsb

    BalasHapus
  9. Rini Budiarti
    NPM : 16410055P
    HADIR
    1.pemberdayaan masyarakat itu dapat berjalan dengan partisipasi penuh dari masyarakat mulai dari menyadari masalah yang ada disekitar mengutamakan masalah yang terpenting dan bermusyawarah untuk mencari solusi yang melibatkan pihak terkait
    2.komintmen yang kuat mulai dari masyarakat,
    perangkat tiyuh dan pemeritah
    3.dibuatkan MOU
    4.dikabupaten Tulang Bawang Barat ada PP larangan merokok difasilitas umum
    5.kesadaran masyarakat yang sering kali hilang itu dapat menghambat proses pemberdayaan itu sendiri.terimakasih.

    BalasHapus
  10. RISMALA DEWI
    NPM. 16410056P
    HADIR....

    1. Pendapat saya tentang pemberdayaan diatas :
    Sangat baik berdampak positif pada masyarakat karena Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses dimana masyarakat didorong untuk meningkatkan kemandirian nya berpartisipasi dalam menggali kemampuan bekerja sama dalam kelompok formal maupun informal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

    2. Pembelajaran yang dapat di ambil dari ketiga desa tersebut :
    - Dapat Individu Masyarakat menjadi mandiri yaitu
    kemandirian berfikir dan bertindak, dibidang ekonomi
    menjadikan ekonomi yang kuat, besar, mandiri dan
    berdaya saing tinggi.
    - Meningkatkan penghasilan dan perbaikan status ekonomi
    di masyarakat.
    - Mampu memahami diri mengantisipasi diri dan
    potensinya, mampu merencanakan dan mengantisipasi
    kondisi perubahan kedepan.

    3. Program di desa dapat menjadi program yang berkelanjutan apa bila :
    - Adanya kerjasama antara Masyarakat dengan Stakeholder
    - Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan menggunakan
    teknologi yang ramah lingkungan sehingga kelestarian
    lingkungan tetap terjaga
    - Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berkembang
    bersama di seluruh daerah.

    4. Dikabupaten Pesawaran Sudah Adanya Desa ODF, melalui pemberdayaan masyarakat (STBM), tepat nya di desa Sungai Langka Kec Gedong Tataan, Desa tersebut merupakan desa yang dinyatakan tidak adanya lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan dan dinyatakan 100% memiliki jamban, hal ini merupakan pelaksanaan pilar ke satu dari lima pilar STBM.
    Di Desa Sidodadi kec Way Lima, saat ini masyarakat hampir 90% rumah penduduk memiliki tempat sampah hal nini merupakan hasil dari pelaksanaaan pilar ke 4 STBMyaitu pengolahan sampah rumah tangga.

    5. Identifikasi Kendala yang mungkin timbul yaitu
    - Sulitnya merubah prilaku masyarakat yang masih
    memiliki sifat tradisional
    - Kurang nya hubungan dengan masyarakat luar
    - Prasangka terhadap hal hal yang baru atau asing
    - Tidak percaya diri
    - Tingkat ekonomi yang lemah.

    BalasHapus
  11. Keriyati
    NPM : 16410043P
    Hadir

    Jawab :

    1. Pendapat saya terkait 3 model pemberdayaan masyarakat di atas adalah masyarakatnya selaku subyek yang dapat melakukan perubahan sudah menyadari masalah yang terjadi di daerahnya dan ingin melakukan suatu perubahan untuk kehidupan yang lebih berkwalitas.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil :
    a.Dengan adanya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dapat memperbaiki kwalitas dan taraf hidup masyarakat.
    b.Dapat memupuk rasa percaya diri dengan merasa memiliki kemampuan/potensi untuk dapat dikembangkan untuk melakukan perubahan.
    c.Memberikan kesempatan untuk memilih segala sesuatu yang
    diinginkan sehingga dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
    d.Timbulnya rasa tanggung jawab dari masyarakat terhadap perubahan yang dilakukan.

    3.Bagaimana agar program yang dijalankan dapat berkelanjutan
    a.Dengan penyadaran
    Dengan adanya tingkat kesadaran masyarakat terhadap masalah yang dirasakan di daerahnya.
    b.Dengan melakukan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat misalnya bagaimana cara mendaur ulang sampah, bagaimana cara membuat sarana IPAL ,memberikan pengetahuan tentang bahaya merokok, dll.

    4.Pemerintah telah meluncurkan dana PAMSIMAS untuk kegiatan STBM dalam rangka pencapaian ODF (Open Defection Free) di tahun 2019 dalam kaitannya untuk menurunkan kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan (termasuk stunting) yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.

    5.Kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat:
    a.Dalam pelaksanaan program/pembangunan sangat tergantung pada keberadaan sumber daya yang ada (SDA,SDM dan budaya yang ada di masyarakat)
    b.Adanya komunikasi yang kurang harmonis antar anggota masyarakat atau dengan lembaga pendamping sehingga akan menurunkan tingkat partisipasi masyarakat terhadap program yang akan dilaksanakan.
    c.Kurangnya daya dukung tehnologi untuk pelaksanaan program pembangunan berbasis masyarakat.





    BalasHapus
  12. Sugihati
    Npm 16410066p
    Hadir

    Tentang pemberdayaan dari tiga desa tersebu menurut saya sangat menguntungkan bagi masyarakat di tempat itu sendiri seperti di kesukunan itu sangat menguntungkan bagi masyarakat karna bisa dari barang bekas bisa di manfaatkan. Dan bisa di jual dan menghasilkan uang

    atau pendapatan bagi masyakat

    2. Untuk di lampung yg sdh menjalankan seperti itu ada di lampung timur kecamatan gunung pelindung

    BalasHapus
  13. EKO TRIONO
    NPM : 16410039P
    Hadir Bu,

    1. Terkait 3 model pemberdayaan masyarakat tersebut, ada beberapa sebab munculnya suatu pemberdayaan masyarakat:
    1) Muncul secara kesadaran langsung oleh warga masyarakat karena adanya kesamaan pandangan , pengetahuan ataupun ide/pemikiran untuk meningkatkan status kesehatan, ekonomi, kemandirian dan meningkatnya kualitas lingkungan ,dll
    2) Ada yang dikarenakan mendapatkan masalah / bencana akibat rusaknya ekosistem atau gangguan yang serius terlebih dahulu, baru kemudian muncul kesadaran untuk memperbaikinya secara bersama sama,
    3) Pemberdayaan karena adanya regulasi / peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah/daerah/ adat setempat, yang mau tidak mau harus dipatuhi dan akhirnya menjadi suatu kegiatan pemebrdayaan
    2. Pembelajara dapat diambil dari ketiga desa tersebut, adalah setiap desa / daerah memiliki karakteristik sendiri-sendiri, baik dari sisi ekologi lingkungan, social demografi, ekonomi, tingkat pendidikan/ pengetahuan , adat istiadat dan dukungan pemerintah. Untuk itu dalam proses pemberdayaan masyarakat kita tidak bisa mengesampingkan aspek-aspek tersbut dalam perencanaannya, agar nantinya dalam implementasinya dapat terwujud suatu pemberdayaan yang benar-benar tepat sesuai dengan kondisi yang ada, sesuai dengan dibutuhkan, dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri.
    3. Supaya program pemebrdayaan di desa tersebut dapat menjadi program yang berkelanjutan, tujuan dan kerangka kegiatan pemberdayaan harus ada di tiap tahapannya secara jelas, selanjutnya dalam pelaksanaannya harus dengan melibatkan semua unsur yang ada di masyarakat , LSM , pihak swasta /CSR/NGO dan juga dukungan peraturan / kebijakan dari pemerintah setempat, monitoring pelaksanaan pada tiap tahapannya, memotivasi secara terus menerus, inovasi juga diperlukan guna meningkatkan partisipasi masyarakat secara lebih luas lagi.
    4. Provinsi Lampung, sudah ada kampung/ desa yang menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat, contohnya di daerah Kedaton /Jl PU, masyarakatnya dibinan dan diberdayakan untuk menjadi kawasan industry rumah tangga khususnya keripik pisang, Di kota metro ada di kelurahan karangrejo, pemberdayaan di bidang produksi sayuraan.Hampir 40 % masyarakatnya memanfaatkan lahan yang ada dipekarangan rumah untuk menanam sayuran, guna meningkatkan pendapatan keluarga
    5. Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat,biasanya karena
    1. Tidak ada pembinaan yang kontinu / terus menerus
    2. Tidak terakomodirnya hasil / produk dari pemberdayaan masyarakat di pasar
    3. Lemahnya regulasi, yang diberlakukan oleh pemerintah / desa
    4. Minimnya inovasi, muncul kejenuhan
    5. Adanya adat istiadat yang memang cenderung apriori/apatis terhadap upaya perbaikan, pemberdayaan masyarakat.

    BalasHapus
  14. Muhammad Ramdani
    16410048P
    HADIR

    1. Menurut sya pemberdayaan dri 3 desa d atas sudah baik karena didalam proses penyusunan melalui mekanisme partisipatif diharapkan keterlibatan aktif para elit desa/kel untuk turutserta menentukan arah pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah desa/kelurahan dalam suatu dokumen.

    2. Pembelajaran yg dpt sya ambil
    – Terdapat proses pembelajaran dalam memahami potensi dan pemanfaatan wilayah desa/kelurahan setempat.

    – Masyarakat mempunyai “bargaining posision” yang relatif kuat dalam pengusulan program dan kegiatan dalam berbagai tahapan mekanisme perencanaan.

    3. Supaya program tsb bsa berkelanjutan mnurut sya hrus ada Peningkatan kapasitas aparat dalam pengelolaan tata kelola pemerintahan yang baik,lalu Meningkatnya efektifitas pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan sumberdana lainnya dan terjalinnya harmonisasi dan sinergitas antara Desa/Kel, BPD dan LPM setempat.

    4. Di Provinsi Lampung sndiri sdah menerapkan pemberdayaan masyarakat sperti di Kabupaten Tanggamus dgn program dan kegiatan sperti:
    -Pencanangan Bulan Bakhti Gotong Royong dgn meningkatnya peran serta masyarakat dalam bergotong royong
    -Pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri Perdesaan dgn meningkatnya pembangunan di Pedesaan dengan tersedianya sarana dan prasarana publik.

    5. Kendala yg pling sering muncul dlm menerapkan model pembrdayaan msyrakat ini yaitu sulitnya mensinergiskan berbagai pemberdayaan itu dalam suatu program yang terpadu. Dengan memusatkan pada satu dimensi, pengembangan akan mengabaikan kekayaan dan kompleksitas kehidupan manusia dan pengalaman masyarakat.

    BalasHapus
  15. Agung Dicky Septendry
    16410026P
    Hadir
    1. Dari 3 pemberdayaan masayarakat diatas, terbentuknya pemberdayaan masyarakat setelah timbulnya suatu masalah sehingga membuat masyarakat sadar dan mau untuk berubah. Dari pemberdayaan diatas dapat kita contoh, tetapi hanya saja penerapannya yg mengalami kesulitan apa bila warga disekitar kita bekerja atau bisa juga karna tidak mau bekerja sama
    2. - dengan adanya pemberdayaan masyarakat setiap individu dalam masyarakat tersebut bisa menjadi lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah yang dialami
    - selain berdampak pada masyarakat itu sendiri berdampak juga pada lingkungan disekitarnya
    - dengan berjalannya program pemberdayaan masyarakat tersebut dapat mempengaruhi perekonomian warga yang dapat mendaur ulang sampah
    - anggaran dana dari pemerintah yang digunakan untuk mengatasi masalah di desa tersebut dapat dialihkan untuk kegiatan yang lain
    3. Ya, program desa tersebut bisa saja berkelanjutan apa bila mendapat dukungan dan adanya kerja sama dari masyarakat dan pemerintah
    4. Sudah ada dibeberapa daerah di lampung contoh di desa kec. Way panji, tetapi pemberdayaannya lebih ke infra struktur seperti perbaikan jalan, perbaikan dan pembangunan fasilitas umum dan yang lainnya
    5. Ada nya penolakan oleh beberapa masyarakat karena kurangnya informasi tentang program yang akan dijalankan tersebut, selain itu kebiasaan dari masyarakat itu sendiri. Adat istiadat yang masih kental juga dapat berpengaruh dalam mejalankan program, hubungan antara perangkat desa dan masyarakat pun berpengaruh, apa bila hubungan perangkat desa dan masyarakat kurang harmonis maka sulit untuk mensukseskan program yang telah direncanakan.

    BalasHapus
  16. NOPRI DWI SAPUTRA
    16410049P


    No.1
    Dari 3 model pemberdayaan yang dilakukan, semua keberhasilan berkat keterlibatan semua lapisan masyarakat, masyarakat sadar bahwa diwiliyah mereka tinggal terdapat permasalahan lingkungan yang berdampak besar jika tidak ditangani, sehingga mereka bersama sama mencari penyebab dan solusinya kemudian “bersepakat untuk berbuat sesuatu untuk lingkungannya”
    kesadaran masyarakat ini yang paling penting dalam konsep pemberdayaan masyarakat, jika masyarakat sudah bisa menyadari dan menganalisa permasalahan yang ada dilingkungannya kemudian dapat mencari solusi atas permaslahan tersebut,dapat dikatakan pemberdayaan masyarakat telah berhasil, namun untuk mendorong keberlanjutan suatu pemberdayaan masyarakat perlu adanya dukungan pemerintah setempat dan stakeholder terkait faktor sarana prasarana dan dukungan kebijakan.

    NO.2
    1.Pembelajaran yang dapat diambil dari ketiga desa tersebut adalah pemberdayaan masyarakat akan berhasil jika adanya kesadaran dan keterlibatan seluruh lapisan masayarakat,serta dukungan pemerintah dan stakeholder terkait.
    2.Dalam melakukan pemberdayaan tidak harus kaku pada satu model pemberdayaan saja, lihat potensi wilayah yang ada dan bisa dikembangkan dalam pemberdayaan masyarakat.
    3.Untuk mencapai keberhasilan pemberdayaan masyarakat butuh proses yang panjang dan kesabaran, jangan mudah menyerah dalam melakukan pemberdayaan masyarakat,dan selalu berfikir inovatif.

    NO.3
    1.Perlu adanya kegiatan pengawasan dan evaluasi semua pihak baik masyarakat,pemerintah, dan LSM Terkait
    2.Memiliki Inovasi baru dalam pengelolaan dan pengambangan
    3.Mau menerima kritik dan saran dari pihak manapun
    4.Adanya dukungan kebijakan dan stimulan dari pemerintah daerah

    BalasHapus
    Balasan
    1. No. 4
      Untuk hingga tahap seperti 3 model pemberdayaan diatas saya belum pernah tau dilampung, tapi ada beberapa keberhasilan pemberdayaan dilampung misal seperti yang dilakukan di wilayah desa banyumas kecamatan candipuro kabupaten lamoung selatan pemberdayaan masyarakat dalam hal peningkatan akses sanitasi khususnya stop buang air besar sembarangan dan ” Desa Roti “ Desa Sidodadi Kecamatan Banggunrejo Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung
      DESA STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
      Candipuro - Pada tanggal 16 Juni 2015 kemarin, hari masih pagi di Desa Banyumas Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan namun masyarakat telah begitu antusias berkumpul di lapangan Bale Desa untuk menunggu kedatangan Rombongan para tetamu yaitu Bupati Lampung Selatan yang pada saat itu diwakili oleh Bapak Ir. Erlan Murdiantono, MM selaku Asisten Dua Bupati, Ketua BAPPEDA Lampung Selatan Bapak Ir. Satria Jaya, Msi, Rombongan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Rombongan dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Rombongan dari Program SNV, Rombongan dari Program STBM, Camat Candipuro Bapak Affendi, SE dan tokoh tokoh masyarakat lainnya.
      Desa Banyumas Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan merupakan Desa penerima program Pamsimas TA 2014. Dan menjadi Desa Pamsimas pertama yang STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (SBS) 100% di Provinsi Lampung. Setelah menunggu kurang lebih satu tahun dan dengan proses yang lumayan panjang akhirnya ada desa Pamsimas yang Deklarasi SBS juga.

      Desa ROTI LAMPUNG TENGAH
      Kemandirian sebuah desa tak mesti selalu bergantung pada potensi alam yang ada di desa tersebut, tetapi juga dapat diwujudkan dengan berbagai macam jenis usaha padat karya lainnya. Seperti yang dilakukan warga Kampung (Desa) Sidodadi Kecamatan Banggunrejo Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

      Di kampung yang begitu jauh keramain kota dan hiruk pikuk metropolitan itu justru menjadi sentra usaha dengan memberdayakan masyarakat desa setempat dengan mendirikan home industri roti. “Kami buka usaha bersama roti mas, kami beri nama Terbit Bakery Roti,” ungkap Sadi, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidodadi.
      Sadi menuturkan, usaha yang digelutinya bersama dengan 47 warga di kampung tersebut, berhasil meraup keuntungan sekitar 15 juta rupiah per bulan. “Dalam sehari kami mampu memproduksi 15 ribu hingga 20 ribu bungkus roti dengan berbagai rasa,” paparnya.

      NO.5
      Kendala yang mungkin muncul
      1.Kurangnya pengetahuan masayarakat
      2.Kurangnya kesadaran masyarakat
      3.Tidak adanya tokoh yang menjadi panutan/yang berpengaruh/natural leader
      4.Adanya aturan adat istiadat setempat yang bertentangan
      5.Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang
      6.Tidak adanya komitmen dan kebijakan pemerintah

      Hapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Yunita fitriani
    Npm :16410064P
    HADIR.

    1. Menurut pendapat saya pemberdayaan masyarakat dari tiga desa tersebut sudah cukup baik dan sudah lebih maju dalam dasar pengetahuan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.Pemberdayaan masyarakat dimana masyarakatnya didorong untuk meningkatkan kemandirian berpartisipasi untuk menggali kemampuan berkerja sama.
    2. Pembelajaran yang dapat diambil
    Seluruh masyarakat dapat menjadi hidup yang mandiri dan kita punya keinginan untuk lebih maju dan lebih sehat untuk lingkungan juga lebih menjadi bersih dan asri dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan sisa sampah yang dapat didaur ulang lagi.
    3. Perogram tersebut dapat berkelanjutan dengan cara mengembangkan masyarakat bersama- sama bergotong royong dan adanya berkerja sama yang baik antara masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sehingga tanpa adanya dukungan dari pemerintah perogram desa yang ada tidak akan berjalan dengan baik.
    4. Peovinsi Lampung sudah ada khususnya dikampung didesa sidomulyo Lampung Selatan dan sudah menerapkan pemberdayaan masyarakat seperti tidak adanya lagi masyarakat yang membuang air besar sembarangan dan sudah memiliki masing- masing jamban disetiap rumah warga dan juga sudah menerapkan dan meningkatkan kegiatan bergotong rotong membersihkan jalan- jalan,selokan disamping itu juga didaerah desa tersebut kebanyakan penduduk nya dibidang persawahan dan perkebunan untuk pemberdayaan bercocok tanam guna meningkatkan pendapatan keluarga.
    5. Indentifikasi yang mungkin muncul
    - Beberapa masyarakat adanya kurang informasi tentang perogram yang akan dijalankan
    -Kurangnya hubungan komunikasi dengan masyarakat luar
    -Tingkat ekonomi yang lemah.

    BalasHapus
  19. Yunita fitriani
    Npm :16410064P
    HADIR.

    1. Menurut pendapat saya pemberdayaan masyarakat dari tiga desa tersebut sudah cukup baik dan sudah lebih maju dalam dasar pengetahuan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.Pemberdayaan masyarakat dimana masyarakatnya didorong untuk meningkatkan kemandirian berpartisipasi untuk menggali kemampuan berkerja sama.
    2. Pembelajaran yang dapat diambil
    Seluruh masyarakat dapat menjadi hidup yang mandiri dan kita punya keinginan untuk lebih maju dan lebih sehat untuk lingkungan juga lebih menjadi bersih dan asri dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan sisa sampah yang dapat didaur ulang lagi.
    3. Perogram tersebut dapat berkelanjutan dengan cara mengembangkan masyarakat bersama- sama bergotong royong dan adanya berkerja sama yang baik antara masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sehingga tanpa adanya dukungan dari pemerintah perogram desa yang ada tidak akan berjalan dengan baik.
    4. Peovinsi Lampung sudah ada khususnya dikampung didesa sidomulyo Lampung Selatan dan sudah menerapkan pemberdayaan masyarakat seperti tidak adanya lagi masyarakat yang membuang air besar sembarangan dan sudah memiliki masing- masing jamban disetiap rumah warga dan juga sudah menerapkan dan meningkatkan kegiatan bergotong rotong membersihkan jalan- jalan,selokan disamping itu juga didaerah desa tersebut kebanyakan penduduk nya dibidang persawahan dan perkebunan untuk pemberdayaan bercocok tanam guna meningkatkan pendapatan keluarga.
    5. Indentifikasi yang mungkin muncul
    - Beberapa masyarakat adanya kurang informasi tentang perogram yang akan dijalankan
    -Kurangnya hubungan komunikasi dengan masyarakat luar
    -Tingkat ekonomi yang lemah.

    BalasHapus
  20. ARI HIDAYAT
    NPM. 16410028P
    HADIIIR....

    1. Menurut pendapat saya, dari ketiga contoh model pemberdayaan di atas merupakan sebuah langkah positif masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa masih adanya kesadaran masyarakat yang menginginkan untuk hidup lebih baik lagi serta membangun kembali kehidupan setelah terjadinya berbagai macam bencana yang menimpanya. Adanya kesamaan tujuan telah menjadikan masyarakat dapat bersatu dan bekerja sama serta memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka untuk dapat mengembangkan desa mereka sebagai desa wisata.
    2. Beberapa pembelajaran yang dapat kita ambil dari contoh di atas adalah Pentingnya kesadaran masyarakat sebagai modal utama serta dibutuhkan kerjasama berbagai pihak / lapisan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.
    3. Agar program tersebut bisa menjadi program yang berkelanjutan maka dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh stake holder terkait serta masyarakat agar dapat terus menjaga serta meningkatkan apa yang telah dicapai bersama serta dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang mendukung sebagai contoh pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas SDM / masyarakat yang ada.
    4. Provinsi lampung merupakan Provinsi dengan berbagai macam potensi di dalamnya, keindahan alam, budaya serta kuliner yang dapat dikembangkan sebagai desa wisata. Namun untuk saya pribadi sejauh ini belum mendengan adanya desa wisata yang dimaksud.
    5. Kendala yang dapat ditemui :
    a. Tingkat pengetahuan yang berbeda menjadikan menjadikan tidak semua masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang sama.
    b. Kualitas SDM / masyarakat dalam pengembangan potensi yang dimiliki
    c. Dukungan financial
    d. Adat istiadat

    BalasHapus
  21. Eka Surabina Tarigan
    16410065P
    Hadir bu..
    1. Menurut pendapat saya, pemberdayaan masyarakat diatas mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sehat yang mampu mengatasi masalah sosial,ekonomi,lingkungan & tingkat ekonomi yang membawa perubahan bagi desanya.
    2. A.Perubahan perilaku masyarakat ke Masyarakat ber-PHBS dimulai dari individu ke kelompoj masyarakat sehingga terwujud desa sehat & mempunyai nilai jual (desa ecotourism)
    B.selain sehat juga mempunyai keuntungan seperti pendapatan penduduk bertambah
    C. Menuju desa Sehat akan berhasil jika ada kesadaran dan keterlibatan masyarakat dan dukungan stakeholder terkait.
    3. Program akan berkelanjutan jika ada inovasi yang terus dikembangkan terdapat pengawasan dan evaluasi program dan didukung oleh seluruh masyarakat di desa tersebut.
    4.Pada prinsipnya pemberdayaan masyarakat menjadi program yang terlibat di lintas sektor seperti Lomba Desa sehingga diharapkan setelah lomba desa terwujud desa sehat dan mandiri. Sebagai contoh Desa STOP BABS / ODF di Desa Margomulyo Kab. Mesuji memunculkan natural leader sehingga memampukan masyarakat menyelesaikan masalah jamban di desanya.
    5. A.Tidak adanya inovasi perubahan sehingga masyarakat jenuh dan bosan serta kurangnya kesadaran masyarakat
    B.Tidak semua masyarakat memahami & mendukung kegiatan tersebut
    C.Tidak adanya sosok pemimpin yang memiliki power dalam pemberdayaan masyarakat.

    BalasHapus
  22. Eka Surabina Tarigan
    16410065P
    Hadir bu..
    1. Menurut pendapat saya, pemberdayaan masyarakat diatas mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sehat yang mampu mengatasi masalah sosial,ekonomi,lingkungan & tingkat ekonomi yang membawa perubahan bagi desanya.
    2. A.Perubahan perilaku masyarakat ke Masyarakat ber-PHBS dimulai dari individu ke kelompoj masyarakat sehingga terwujud desa sehat & mempunyai nilai jual (desa ecotourism)
    B.selain sehat juga mempunyai keuntungan seperti pendapatan penduduk bertambah
    C. Menuju desa Sehat akan berhasil jika ada kesadaran dan keterlibatan masyarakat dan dukungan stakeholder terkait.
    3. Program akan berkelanjutan jika ada inovasi yang terus dikembangkan terdapat pengawasan dan evaluasi program dan didukung oleh seluruh masyarakat di desa tersebut.
    4.Pada prinsipnya pemberdayaan masyarakat menjadi program yang terlibat di lintas sektor seperti Lomba Desa sehingga diharapkan setelah lomba desa terwujud desa sehat dan mandiri. Sebagai contoh Desa STOP BABS / ODF di Desa Margomulyo Kab. Mesuji memunculkan natural leader sehingga memampukan masyarakat menyelesaikan masalah jamban di desanya.
    5. A.Tidak adanya inovasi perubahan sehingga masyarakat jenuh dan bosan serta kurangnya kesadaran masyarakat
    B.Tidak semua masyarakat memahami & mendukung kegiatan tersebut
    C.Tidak adanya sosok pemimpin yang memiliki power dalam pemberdayaan masyarakat.

    BalasHapus
  23. RINI AFRITA
    NPM : 16410054P
    HADIR
    1. Pendapat saya terkait 3 model pemberdayaan masyarakat di atas :
    Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses pembangunan yang menitikberatkan untuk meningkatkan inisiatif masyarakat dalam merubah atau memperbaiki kondisi dan permasalahan sendiri. Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga sejalan dengan konsep Sustainable Development Goals 2030 yang dicanangkan oleh lebih dari 180 negara di dunia, termasuk Indonesia. Pendekatan model pemberdayaan masyarakat biasanya merujuk pada konsep ekologi, sosial dan peningkatan ekonomi masyarakat.
    Berikut ini beberapa program pemberdayaan masyarakat :
    a. Desa Wisata Sukunan, Yogyakarta
    Model pemberdayaan masyarakat yang merujuk pada konsep peningkatan ekonomi masyarakat (melalui kampung wisata lingkungan) dan konsep ekologi (mengubah nilai sampah yang mengganggu lingkungan).
    b. Kampung Hijau Gambiran, Yogyakarta
    Merujuk pada konsep Ekologi : mengelola Sungai Gajahwong, Pengelolaan Sampah Mandiri, Energi Alternatif, Sanitasi ipal, Tamanisasi dan Penghijauan, Kembali ke Pangan Lokal sesuai Ekologi Lingkungan, kebutuhan sarana & ruang Publik dan Perpustakaan Jendela Dunia.
    c. Desa Sitiung, Sumatera Barat
    Merujuk pada konsep Ekologi : desa bebas asap rokok dan melarang warganya untuk merokok
    2. Pembelajaran yang dapat di ambil dari ketiga desa tersebut yaitu:
    a. Jika kita bersungguh-sungguh berinisiatif untuk merubah dan memperbaiki kondisi atau permasalahan suatu desa atau tempat dengan kerjasama dari berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah atau swasta maka kita dapat mencapai pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan tujuan SDGs 2030.
    b. Membuat mayarakat desa lebih mandiri dan mampu merubah prilaku kesehatan yyang lebih baik dan bisa bernilai social dan ekonomi.
    3. Program di desa tersebut bisa menjadi berkelanjutan jika peran semua lintas sector dan lintas program konsisten dan mendukung serta masyarakat dan TOMA dan TOGAnya bahkan regulasi pemerintah yang kuat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 4. Sudah, contoh di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung Deklarasi Kecamatan Stop Buang Air Besar Sembarangan Pada tanggal 07 November 2016, Bapak Haitami selaku Sekretaris Camat Seputih Banyak, memberikan apresiasinya yang luar biasa kepada seluruh Masyarakat, Kepala Desa dan Kepala Puskesmas, karena Kecamatan Seputih Banyak sudah Stop Buang Air Sembarangan (SBS) 100%.
      Kecamatan Seputih Banyak, mampu merubah kebiasaan yang tadinya Buang Air Besar Sembarangan (BABS) menjadi Buang Air Besar (BAB) secara terpusat yaitu di jamban. Masyarakat Kecamatan Seputih Banyak Mulai berubah perilaku setelah dilakukan kegiatan pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS) oleh Puskesmas Seputih Banyak, Kader STBM dan seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Lampung Tengah.
      Hebatnya lagi, penyediaan jamban seluruhnya dilakukan oleh masyarakat tanpa bantuan pemerintah. Kepala Keluarga di kecamatan ini, seluruhnya mempunyai jamban di rumah masing-masing. Lebih lanjut Sekcam juga mengatakan, berkat kerjasama yang baik dari semua pihak, dan kerja keras sanitarian, akhirnya Kecamatan Seputih Banyak bisa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) 100%.
      Kecamatan Seputih Banyak menjadi motivasi untuk kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Tengah khususnya dan untuk seluruh kecamatan yang ada di Provinsi Lampung umumnya. (Oleh: Iin Cintawati (Korprov STBM Lampung))/Editor : UT (Sekretariat STBM Nasional)
      5. Kendala yang kadang muncul :
      a. Masih ada masyarakat yang kurang memahami tujuan dari pemberdayaan ini sendiri
      b. Keterlibatan pihak luar dan lintas terkait yang kurang mendukung
      c. Peraturan atau regulasi yang masih kurang kuat, terkadang yang membuat peraturan itu sendiri yang malanggar
      d. Kendala kurangnya dana
      e. Adat istiadat tradisional yang susah untuk di rubah
      f. Masih ada yang bertujuan politik

      Hapus
  24. Sugihati
    Npm 16410066p
    Bu maaf nambahin kemaren hp errol
    3.pembelajaran yg bisa kita ambil yaitu kita lakukan kaji banding di desa itu dengan membawa pemengang program dan tokoh tokoh masyarakat, beserta kader sehingga kita bisa terapkan di desa kita
    4. Program itu bisa berkelanjutan dengan cara rapat lintas sektoral ,camat,kepala,desa,kader,tokoh masyarakat agar bisa merenbuk dana desa agar bisa di rencanakan untuk kesehatan yg menguntungkan bagi petugas dan masyarakat
    5.kendala yg biasanya kita temui adalah klu dulu terbentur dengan dana tapi sekarang alhamdulillah dana desa ada beberapa persen sudah di tentukan untukmembantu untuk kepentingan kesehan di desa

    BalasHapus
  25. RISVANARIAH
    NPM ; 16410057P
    HADIR BU.........


    1. Kalau menurut pendapat saya tentang 3 model pemberdayaan masyarakat diatas adalah suatu pembelajaran yang sangat baik dan patut dijadikan contoh bagi daerah lain, terutama daerah yang sedang giat membangun untuk memperbaiki diri dengan mempercantik daerah dan dengan tidak lupa memasukan hal-hal yang baik apa yang ada didaerah percontohan yang sudah memberikan motivasi kepada warganya untuk membangun desa/daerahnya menuju pembangunan yang berorientasi pada program-program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang sehat, maju dan sejahtera.
    2. Pembelajaran yang dapat diambil dari ketiga desa tersebut adalah :
    a. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
    b. Adanya motivasi untuk merubah / mendaur ulang barang-barang yang tidak berharga sehinga memiliki nilai guna.
    c. Memajukan program pariwisata daerah
    d. Gotong royong, musyawarah dan mufakat
    e. Kesehatan diri dan lingkungan lebih utama dari segala-galanya.
    3. Program desa tersebut dapat berkelanjutan jika pemuda penerusnya dijadikan pengurus dan sebelumnya dibekali pengetahuan program tersebut dan adanya kerjasama antara desa, pemerintah dan badan swasta lainya untuk saling mendukung dalam mewujudkan program tersebut secara berkelanjutan.
    4. Di Provinsi Lampung sudah ada desa yang menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat, yaitu didaerah/desa Tajimalela Kecamatan kalianda, disini masih banyak pedesaan yang belum mendapat penerangan listrik sehingga memanfaatkan teknologi PLTS, program tersebut disosialisasikan ke pemerintah daerah dan masyarakat sehingga dibuatlah program implementasinya untuk dapat membantu meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
    5. Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat adalah :
    a. Adanya penduduk yang kolot/primitif sehingga sulit untuk diajak berubah untuk menjadi lebih baik.
    b. Sulit menyatukan komitmen
    c. Minimnya wawasan dan pengetahuan penduduk setempat.

    BalasHapus
  26. ANDRI SAPUTRA_NPM. 16410027P_HADIR

    1. Dari ketiga desa tersebut yang menjadi contoh pemberdayaan masyarakat sangatlah menarik dan sangat baik untuk ditiru dan dijadikan percontohan dalam keberhasilan pemberdayaan masyarakat. Perlu diperhatikan adalah adanya kesadaran warga masyarakat, dan pengetahuan dan pandangan masyarakat tentang pentingnya status kesehatan sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian dan kemandirian masyarakat. Hal ini juga karena kepedulian masyarakat tentang kesehatan dan lingkungan mereka. Dan berbekal pengalaman dari permasalahan yang mereka alami sebelumnya seperti adanya banjir dan penyakit DBD serta penyakit lainnya. Dan juga kepatuhan mereka terhadap peraturan yang ada dan mereka menyadari akan dampak baik dari peraturan tersebut.
    2. Pembelajaran yang bisa diambil dari ketiga contoh desa tersebut:
    Adanya karakteristik masyarakat yang mempunyai kesadaran dan berpikir maju dengan kemandirian dalam bertindak dan mengendalikan untuk kemajuan desa mereka. Adanya pandangan perubahan perilaku hidup sehat masyarakat. Adanya pemikiran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Adanya peraturan oleh pemerintah daerah / adat setempat, yang masyarakatnya patuh terhadap aturan tersebut disamping kesadaran mereka akan dampak / pengaruh yang baik dari peraturan tersebut.
    3. Program tersebut dapat berkelanjutan apabila:
    a. Adanya kesadaran dan kepedulian individu dan masyarakat serta Stakeholder terkait tentang pentingnya program tersebut.
    b. Adanya kerjasama antara masyarakat dengan Stakeholder terkait
    c. Adanya komitmen warga masyarakat tentang pelaksanaan program tersebut.
    d. Didukung oleh Pemerintah dan sektor terkait dalam pelaksanaan dan pengembangan program.

    4. Kalo menurut saya untuk di Lampung di beberapa daerah sudah mulai berjalan, hal ini ditunjang antara lain melalui dana PNPM dan Dana Desa termasuk juga dana APBD, sehingga diharapkan adanya motivasi dan membuka wawasan masyarakat desa untuk terciptanya kemandirian dan pengembangan Potensi wilayahnya untuk kemajuan masyarakat desa itu sendiri. Tetapi belum maksimal seperti yang diharapkan hanya biasanya terbatas dengan pembangunan ataupun perbaikan fasilitas yang ada. Kalo pendapat saya tidak seberapa paham desa / wilayah mana yang sudah berjalan aktif dalam kegiatan pemberdayaan berbasis masyarakat yang secara optimal.

    5. Kendala yang muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat yaitu:
    a. masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang masalah yang ada.
    b. Sulitnya merubah perilaku / kebiasaan pada individu dan masyarakat.
    c. kurangnya komitmen masyarakat tentang program tersebut.
    d. Kurangnya koordinasi dan kerjasama antara masyarakat dengan tokoh masyarakat serta Stakeholder terkait
    e. Kurangnya pengawasan dan evaluasi program tersebut.
    f. Kurangnya dukungan dari Pemerintah dan sector terkait, terutama mengenai dana dan fasilitas pendukung.
    g. Belum adanya peraturan yang berlaku serta pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan peraturan tersebut.

    BalasHapus
  27. Nama : ARYANTI
    NPM : 16410029P
    HADIR

    Jawaban
    1. Menurut pendapat saya 3 model pemberdayaan Masyarakat diatas perlu diapresiasi karena masyarakat dengan mandiri tanpa campurtangan dari aparat Pemrintah mempunyai inisiatif yang baik demi kemajuan desanya seperti:
    - Desa Wisata Sukunan Yogyakarta, masyarakat mempunyai inisiatif menjaga lingkungan dengan mendaur ulang sampah dan mengatasi air limbah (IPAL)
    - di Kampung Hijau Yogyakarta, Masyarakat berupaya untuk mengembalikan lingkungan yang sudah rusak karena bencana alam seperti banjir dengan berupaya mencari solusi mengatasi penyebab masalah tersebut.
    - Desa Sitiung Sumatera Barat, dengan menerapkan peraturan Nagari (Desa) untuk bebas rokok diwilayahnya dalam rangka kesehatan lingkungannya

    2. Pembelajaran yang dapat diambil adalah
    - adanya kesadaran masyarakat yang dapat menjadi contoh dalam
    rangka menjaga lingkungan untuk kepentingan sehatan masyarakat
    itu sendiri
    - partisipasi aktif yang dilakukan masyarakat untuk mendukung dan
    melaksanakan program demi kemajuan dan kesehatan masyarakat

    3. Program di Desa tersebut dapat menjadi program yang berkelanjutan apabila ada Regulasi yang jelas dari pihak pemerintah agar program tersebut dijadikan program yang mengikat bagi masyarakat dan diperlukan sosialisasi program kepada masyarakat secara terus menerus dan berkelanjutan.

    4. Untuk di Provinsi Lampung yang saya ketahui belum terlihat pemberdayaan masyarakat yang secara mandiri dilakukan, kalaupun ada sebagian wilayah yang masyarakatnya sudah diberdayakan hal tersebut tidak murni dari inisaitif masyarakat tapi merupakan program pemerintah yang sifatnya isedental.

    5. Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam penerapan pemberdayaan masyarakat adalah:
    - kesadaran dari masarakat kurang
    - tingkat ilmu pengetahuan (Pendidikan) masayarakat yang masih
    rendah
    - Faktor ekonomi masyarakat yang masih lemah
    - Faktor geografis wilayah yang kurang mendukung.
    - Regulasi/aturan yang belum jelas.

    BalasHapus
  28. Desy Yuanita
    NPM 160034P
    Hadir bu
    (1) menurut saya Desa ketiga diatas bida dijadikan role model krn telah berhasil daya krn kesadaran yang tinggi dari masing2 warga setempat..pemberdayaan masyarakat hanya bisa berhasil terjadi karna masing2 warga dari ke 3 desa tersebut ikut berpartisipasi untuk mewujudkannya

    (2) Pembelajaran yang bs sy ambil antara lain...dengan adanya pemberdayaan masyarakat desa menjadi lebih maju, sehat,bersih dan menjadi nyaman untuk hunian tempat tinggal, dengan adanya pemberdayaan masyarakat muncul peluang usaha baru untuk dijadikan tambahan penghasilan perkepala keluarga, taraf perekonomian masyarakat ikut meningkat.

    (3) Dengan cara melibatkan tokoh adat, pemerintah dan warga setempat untuk konsekuen menjalankan dan mempertahankan program yang sudah ada dan terencana dengan baik.

    (4) Belum ada kampung/desa yang sudah menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat tersebut.

    (5) -kurangnya jalinan kerjasama dengan masyarakat luar
    - perkembangan ilmu tehnologi yang tinggi dengan kendala masyarakat kurang memahaminya
    -norma2 didaerah setempat
    -masyarakat itu sendiri yang tidak konsisten dalam menjalankan programnya

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Paradisya Revialdafia
    16410051P
    Hadir

    1. Menurut saya model pemberdayaan masyarakat seperti ketiga contoh di atas sangatlah bagus, hal tersebut patut dicontoh untuk daerah sekitar seperti mengubah barang bekas menjadi barang yang berharga dan dapat digunakan, sehingga sampah sampah rumah tangga sedikitnya dapat digunakan dan lingkungan kita menjadi indah dan bonusnya menjadi kampung wisata lingkungan bagi para wisatawan yang berdatangan.

    2. Yang dapat kita contoh dari tiga desa tersebut ialah :
    - Mempunyai kemauan yang besar untuk merubah diri, menciptakan lingkungan yang baik
    - Bersama sama mencari solusi yang baik guna menyelesaikan masalah lingkungan yang ada
    - Memberikan sanksi yang tegas bagi mereka yang melanggar peraturan yang ada

    3. Agar program di desa beekelanjutan maka :
    - Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di belakang hari
    - Memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan pembangunan
    - Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta
    - Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan

    4. Sudah ada, di jalan Pagar Alam Gg. PU, disana terdapat pemberdayaan masyarakat untuk dapat membuat usaha mandiri yaitu membuat keripik dari singkong ataupun dari pisang. Sudah banyak warga dari daerah lain yang mengetahui tempat tersebut, dan dijadikan buah tangan untuk keluarga mereka. Sehingga daerah tersebut menjadi kampung wisata oleh-oleh khas dari daerah Lampung

    5. Identifikasi kendala yang mungkin muncul ialah :
    - Tidak adanya kesadaran masyarakat lainnya untuk bekerja bersama sama mengembangkan desa mereka
    - Tidak adanya campur tangan dari pihak luar sehingga usaha yang ada tidak berkembang
    - Hasil penjualan yang sedikit dan tidak menutupi modal awal, sehingga memerlukan dana lagi untuk melanjutkannya

    BalasHapus
  31. LAELA FITRIANIH
    NPM. 16410044P
    HADIR BU..

    No.1,,Dari 3 model pemberdayaan masyarakat tersebut, menurut saya sangat baik. Karena dalam pemberdayaan masyarakat tersebut, peran dari masyarakat sekitar sangat penting. Persamaan persepsi, pengetahuan, kemauan dari masyarakat yang membuat pemberdayaan dalam masyarakat dapat berhasil. Masyarakat harus mengerti permasalahan yang ada dalam lingkungan mereka. Jika mereka sudah mengerti permasalahan yang ada. Selanjutnya masyarakat apakah akan mau dan mampu melakukan pemberdayaan masyarakat tersebut. Jika masyarakat sudah tahu,mau dan mampu berarti pemberdayaan masyarakat akan berjalan. Dan dari pemerintah memberikan dukungan yang baik, dari sarana prasarana maupun kebijakan2.
    NO.2,, dalam setiap daerah memiliki model pemberdayaan masyarakat yang berbeda beda, kembali lagi dari permaslahan yang ada pada lingkungannya. Pembelajaran yang dapat di ambil adalah masyarakat tahu, mau dan mampu untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, dan melibatkan dari semua unsur masyarakat yang ada. Kemudian perlu adanya pembinaan yang terus menerus dari pemerintah dan stakeholder secara berkelanjutan.
    NO.3,, perlu adanya pembinaan yang terus menerus dan terintegrasi dari pemerintah dan stakeholder terkait, adanya dukungan dari pemerintah daerah berupa sarana dan prasarana juga kebijakan, adanya pengawasan dan evaluasi, adanya bantuan dari pihak lain dalam mendukung pemberdayaan masyarakat.
    NO.4,, di Provinsi lampung sudah ada, diantaranya kecamatan STOPBABS STBM DI METRO SELATAN, DESA STOP BABS DI MESUJI, ROTI LAMPUNG TENGAH ,dLL,
    NO.5,, Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat,antara lain :
    1.masyarakat tidak mendukung atau masyarakat susah di bina
    2.pembinaan yang tidak konsisten
    3.kurangnya dukungan dari pemerintah

    BalasHapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  33. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  34. DWI KARTINI_16410037P_HADIR
    1. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat sangat membantu sekali dalam peningkatan mutu di masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses pembangunan yang menitikberatkan untuk meningkatkan inisiatif masyarakat dalam merubah atau memperbaiki kondisi dan permasalahan sendiri. Dengan begitu masalah yang ada dimasyarakat dapat terselesaikan sedikit demi sedikit. Kesadaran masyarakat adalah hal yang paling utama dalam perubahan di masyarakat, semakin masyarakat sadar akan lingkungan maka semakin membaik pula perubahan yang ada dimasyarakat.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil adalah Kesadaran masyarakat dan kebersamaan dan rasa peduli yang tinggi yang mampu merubah perubahan yang lebih baik. Rasa kebersamaan dan keperdulian antar sesama ini lah yang harus dicontoh oleh masyarakat lain agar tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Dimulai dari diri sendiri agar tercapainya suatu tujuan yang diharapkan.

    3. Program tersebut dapat berkelanjutan dengan adanya campur tangan dari orang-orang yang berpengaruh dari masyarakat tersebut seperti tokoh adat tokoh agama ketua RT/RW dan pemerintah agar masyarakat dapat meningkatkan program yang telah berjalan dimasyarakat tersebut. Dengan demikian program tersebut akan berjalan dengan lancar dan berjalan dengan baik karna adanya pantauan pemerintah dengan demikian masyarakat akan lebih antusias lagi mengembangkan program yang sudah ada.

    4. Sudah Ada contohnya di Desa Margototo Kecamatan Metro Kibang. Masyarakat yang ada di desa digalakan menanam tanaman herbal didepan rumah masyarakat masing-masing dengan berbagai khasiat yang mampu menjadi obat pertama disaat masyarakat terkena sakit. Karna mayoritas masyarakat disana adalah petani. Antusias masyarakat dalam meningkatkan kesehatan juga sangat baik seperti rutin melakukan imunisasi setiap sebulan sekali.

    5. Kendala yang muncul dalam pemberdayaan masyarakat adalah:
    - Kurangnya waktu yang harus terpenuhi
    - Rasa malas yang sering muncul dari dalam diri masyarakat
    - Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi dalam pemberdayaan

    BalasHapus
  35. nama Rr.Septy marwatiningsih
    npm 16410059P
    hadir bu

    1.Menurut pendapat saya pemberdayaan masyarakat dari ke 3 model desa di atas sudah cukup baik,karena masyarakat sudah mulai mandiri dan sudah berpikiran lebih maju dalam menerima ilmu pengetahuan dan dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

    2.Pembelajaran yang dapat diambil dari ketiga desa tsb adalah masyarakat mau bekerja sama dengan tujuan yang sama dan terdapat perubahan prilaku yg dapat merubah perilaku hidup sehat baik pribadi,keluarga,maupun kelompok masyarakat sehingga dapat dan mampu meningkatkan derajat kesehtan masyarakat desa tsb.

    3.Program tsb dapat berkelanjutan dengan menjalin kemitraan,menggali dan mengembangkan potensi masyarakat ,serta membangun kemandirian atau pemberdayaan masyarakat,Keterlibatan pihak swasta yang mendukung peran serta masyarakat untuk menjadi lebih kreatif lagi dalam mendukung program program tsb.

    4.Sudah ada,dijalan zainal pagar alam gg pu ,disana terdapat pemberdayaan masyarakat untuk membuat usaha mandiri yaitu membuat keripik dari singkong .Di kota Metro di kelurahan Karang rejo ada pemberdayaan masyarakat di bidang sayur mayur.Dan STOP BABS STBM di daerah Metro Selatan.

    5.Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam penerapaan model pemberdayaan masyarakat adalah,kurangnya kesadaran masyarakat untuk bekerjasama dalam mengembangkan desa mereka,dan kurangnya dukungan masyarakat serta dukungan dari pemerintah.

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. M Yulian Khadafi
    NPM : 16410047P

    1. Menurut pendapat saya bahwa ketiga model desa dengan sistem pemberdayaan masyarakat diatas sangat baik untuk diaplikasikan di desa lain sesuai dengan kondisi desa masing - masing, selain itu sistem musyawarah yang dilakukan utuk mencapai solusi permaslahan juga patut di apresiasi. terlepas dari kondisi tipe masyarakat yang beragam meraka mampu untuk menyatukan pendapat sehingga tercipta solusi permaslahan yang diharapkan.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil adalah dalam meentukan sebuah solusi harus memerlukan sebuah musyawarah dengan seluruh perangkat desa dan masyarakat yang terlibat, sehingga ide - ide baru dapat muncul.
    sistem pemberdayaan yang melibatkan berbagai lini kehidupan, seperti alam, manusia, alat/machine, metode dll.

    3. menurut saya program tersebut dapat berjalan dengan berkelanjutan adalah dengan adanya sistem evaluasi diwaktu yang telah ditentukan / dimusyawarahkan. selain itu perlunya koordinasi denga pihak terkait guna melakukan pengawasan dalam pelaksanaan juga dangat diperlukan.

    4. diprovinsi lampung, mungkin sudah banyak terdapat jenis desa yang melakukan sistem pemberdayaan yang sama namun bentuknya berbeda. khusus untuk di bandar lampung, terdapat beberapa desa atau kelurahan yang yang melakukan sistem rersebut, salah satunya dalah desa/kelurahan segala mider (Gg.PU) yang masyarakatnya melakukan usaha mandiri yaitu keripik pisang aneka rasa. kegiatan ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar dengan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan pemerintah kota serta provinsi lampung.

    5. Kendala yang muncul dari penerapan model pemberdayaan masyarakat antara lain :
    a. Tidak sepenuhnya masyarakat tahu dan mengerti, memahami dan mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, perbedaan yang ada inilah yang bisa menjadikan masyarakat lebih mandiri.
    b. adanya peran lintas sektor yang kurang mendukung
    c. Memiliki kepentingan yang sesuai dengan tujuan adalah yang sangat diharapkan

    BalasHapus
  38. Nurhayati
    NPM 16410050P
    Hadir

    1) Menurut pendapat saya dari contoh model pemberdayaan masyarakat di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat diatas merupakan tipe maSyarakat moderen, terlihat masyarakat sudah menerima hal baru, sudah mau berorentasi pada kemajuan desa, dan sudah mau menerapkan ilmu dan teknologi yang baru.

    2) pembelajaran yang dapat diambil adalah sikap gotong royong, kerjasama dan semangat kebersamaan yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan.

    3) agar program dapat berkelanjutan diperlukan:
    - struktur kepengurusan yang beranggotakan masyarakat desa itu sendiri
    - melakukan koordinasi dengan lintas sektor pemerintah maupun swasta melalui SKPD terkait untuk memberi kan dukungan

    4) di desa gunung Kemala kab Lampung barat yg sekarang menjadi kab pesisir barat pada tahun 2006, pada saat itu Masyarakat​ membentuk arisan jamban yang anggotanya kepala keluarga yang belum punya jamban atau wc sehingga keluarga nya masih menggunakan sungai way Krui untuk bab.

    5) hal-hal atau kendala yang muncul dalam pemberdayaan masyarakat adalah
    - merubah perilaku masyarakat sangat sulit karena latarbelakang ilmu pengetahuan masyarakat yang berbeda-beda
    - lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat desa
    - sikap yang kurang peduli aparat desa terhadap masyarakat
    - Kurang nya dukungan pihak yang terkait

    BalasHapus
  39. Fricilia janeva
    16410041P
    Hadir

    1.Menurut saya terkait 3 model contoh pemberdayaan masyarakat tersebut bahwa terbentuknya pemberdayaan masyarakat diawali adanya masalah yang kemudian masyarakat berpikir untuk memperbaiki keadaan mereka tersebut dengan memanfaatkan kemampuan, sumber daya yang ada serta ilmu ilmu yang mereka miliki. Hal ini juga dapat tercapai dengan baik apabila adanya dukungan dari berbagai pihak terkait seperti perangkat-perangkat tokoh masyarakat juga pemerintah.

    2.Pembelajaran yang dapat kita ambil dari 3 pemberdayaan tersebut adalah dengan adanya pemberdayaan masyarakat maka masalah yang terjadi di masyarakat dapat terselesaikan, potensi-potensi alam dapat dimanfaatkan dengan baik, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersikap aktif, mau bekerja sama dan juga disiplin.

    3.Program di desa tersebut dapat berkelanjutan apabila adanya komitmen dari masayarakat itu sendiri untuk mempertahankan dan juga mengembangkan hal tersebut. Hal ini juga harus adanya dukungan dari berbagai pihak terkait, pemerintah dan juga adanya pengawasan yang berkelanjutan.

    4.Di povinsi lampung sudah banyak program pemberdayaan masyarakat. Banyak daerah di lampung salah satunya di lampung barat yaitu terdapat pemberdayaan masyarakat berupa pemanfaatan sumber daya seperti bahwa lampung terkenal dengan produksi kopi robusta dengan aroma dan rasa yang khas. Maka pemerintah mendukung penuh dengan mengembangkan dan melestarikan produk kopi tersebut. Dimana sebagian besar masyarakat bergantung dengan hasil dari pemberdayaan tersebut. Salah satu dukungan dari pemerintah yaitu dengan adanya pusat penyuluhan dan pengembangan kopi AEKI di lampung barat.

    5.Kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan potensi yang ada, kurangnya disiplin masyarakat pada pemberdayaan tersebut, kurangnya dukungan dari berbagai pihak, tidak adanya komitmen yang kuat dari pihak terkait.

    BalasHapus
  40. Nama : Sigit Purbowo
    NPM : 16410061P
    Hadir
    1. Menurut pendapat saya dari 3 contoh Pemberdayaan masyarakat tersebut, terjadi karena adanya kondisi yang menggangu di lingkungannya, seperti masalah sampah, kerusakan lingkungan, serta asap rokok, masalah yang ada tersebut kemudian membuat masyarakat jadi berfikir bersama untuk mencari solusi supaya masalah yang mengganggu dapat terselesaikan. Kesadaran masyarakat untuk terlibat menyelesaikan masalah yang mengganggu merupakan kunci keberhasilan dari suatu pemberdayaan masyarakat.
    2. Pembelajaran yang dapat diambil dari 3 desa tersebut,Kesadaran serta keterlibatan masyarakat dalam menyelesaikan masalah lingkungan, kemandirian dari warga desa untuk meningkatkan perekonomian, rasa memiliki lingkungan desa, sehingga program yang ingin di capai di lingkungan desa dapat berjalan secara terus menerus, dan berpola fikir inofativ untuk lingkungan.
    3. Supaya program tersebut berkelanjutan, tumbuhkan rasa memiliki serta komitmen kepada semua lapisan masyarakat terhadap program tersebut, tujuannya harus jelas di setiap tahapan program kegiatannya, inovasi yang terbarukan, evaluasi di setiap tahapannya, menerima kritik dan saran serta dukungan dari pemerintah.
    4. Untuk diwilayah lampung setahu saya sudah ada pemberdayaan masyarakat, karna diwilayah kerja saya di kota metro sudah ada program pemberdayaan masyarakat tepatnya di kelurahan karangrejo, pemberdayaan di bidang produksi sayur mayur. Hampir 40 % masyarakatnya memanfaatkan lahan yang ada dipekarangan rumah untuk menanam sayuran, selain digunakan untuk sendiri, juga dapat menghijaukan pekarangan supaya terlihat asri dan menarik pemandangnya, selain itu juga berguna untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
    5. Kendala yang mungkin muncul dalam menerapkan pemberdayaan masyarakat
    - Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap rasa memiliki program tersebut
    - Kurangnya pengetahuan masyarakat
    - Tidak adanya pembinaan yang kontinue dari pemerintah
    - Tidak adanya regulasi yang kuat dari pemerintah
    - Kurang terakomodirnya hasil pemberdayaan di pasaran
    - Adanya aturan adat yang bertentangan dengan upaya pemberdayaan untuk perbaikan
    - Kurangnya inovasi

    BalasHapus
  41. Nama.atika sari
    Npm.16410072p
    HADIR
    1.Contoh ke 3 desa diatas kita dapat mengetahui masalah yg terjd dari masing2 desa tersebut,dan memberi suatu apresiasi yg besar jg ketika kita mengetahui.bahwa tingkat kesadaran yg tinggi dari masyarakat yg bisa membawa perubahan yg lebih baik.
    2.pembelajaran yg sapa ya diambil oleh masyarakat agar lebih mandiri,sehingga dapat menambah perekonomian keluarga.lingkungan menjadi bersih dan asri sesuai estetika yg ada
    3.masyarakat yg masih tradisional yg masih mempertahankan tradisi dan tidak bs menerima perubahan dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perubahan.sosial dalam masyarakat.karena masyarakat tidak menerima inovasi dr luar.
    4.masyarakat di daerah gunung sugih,bisa dikatakan kota tidak desa pun tidak jd tanggung..mereka belum semuanya bs menerima informasi yg menurut mereka tabu..kebanyakan masyarakat masih percaya dengan pengobatan tradisional.di banding dgn tenaga kesehatan.
    5karena ada penolakan dr masyarakat untuk menerima perubahan dan kurangnya informasi krn pola fikir mereka menjadi sempit.kebiasaan dan adat istiadat hg ikut berpengaruh ,menjadi salah satu masalah yg ada.

    BalasHapus
  42. Nama :  Dwi winda puspita sari
    NPM :  16410038P
    Hadiir bu,,,

    1. Menurut saya ketiga model pemberdayaan diatas adalah sangat baik dan tepat. Karena melalui kegiatan tersebut masyarakat dapat lebih mandiri,  sehat dan mampu mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ada disekitar tempat tinggalnya. Sehingga dapat membawa perubahan yang baik untuk desanya. Dan tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah menciptakan masyarakat yang lebih mandiri,  dapat bekerja sama, mampu meningkatkan inisiatif untuk dapat memecahkan masalah disekitar lingkungannya.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil dari ketiga desa tersebut adalah tingginya tingkat kesadaran masyarakat untuk dapat menyelesaikan masalah lingkungan, adanya inisiatif dari warga desa untuk dapat meningkatkan perekonomian daerahnya tersebut, sebagai contoh untuk memotivasi masyarakat yg lain agar dapat lebih mandiri dan maju untuk merubah desanya mnjadi lebih baik.

    3. Program tersebut dapat berkelanjutan apabila adanya komitmen dan kesadaran masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkannya. Selain itu harus ada dukungan dari berbagai pihak yg terkait guna untuk melengkapi saran dan prasarana yang dapat menunjang, serta pemerintah yang selalu mengadakan pengawasan dan evaluasi.

    4. Sudah Ada contohnya di Desa Pasuruan Lampung Selatan. Desa ini memiliki Perpuseru desa dengan nama “Midang Blajakh” yang memiliki ratusan koleksi buku lengkap dengan komputer. Sugeng Hariyono sebagai fasilitator Perpuseru Kabupaten Lampung Selatan berharap dengan adanya fasilitas komputer sebanyak tiga unit bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dan bisa mengakses internet untuk pengembangan usaha kreatif dan industri rumahan yang bisa dipasarkan melalui internet.

    5. Kendala yang akan dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat meliputi prilaku masyarakat yang masih memiliki pola pikir tradisional, tidak percaya diri,  tingakat ekonomi yang lemah, prasangka negatif terhadap hal hal yang baru,  dan kurangnya daya dukung teknologi yg merata.

    BalasHapus
  43. Taufik Rido
    NPM 16410076P
    Hadir

    1. Pendapat saya dari ke 3 model pemberdayaan tersebut bahwa setiap desa bisa dilakukan pemberdayaan sesuai dengan potensi dari masing2 desa serta adanya kesadaran untuk membangun dan memajukan desa dari para warganya.

    2.pembelajaran yang dapat diambil, yaitu ketiga desa tersebut memiliki tipe masyarakat yang berbeda, ada desa yang berisi penduduk asli dan ada desa yang isinya sebagian besar penduduk pendatang, namun bisa berbaur karena adanya kesadaran dari masyarakatnya dengan menyingkirkan ego masing2 untuk membangun desanya.

    3.program ini bisa berkelanjutan tentunya dengan komitmen dari setiap penduduknya dan peran serta tokoh masayarakat dalam memberdayakan penduduk serta mengajarkan kepada generasi penerusnya untuk berperilaku sehat.

    4. Di Lampung juga tentunya sudah banyak pemberdayaan kampung/desa, tinggal bagaimna menjaga dan melestarikannya serta menanmkan semangatnya kepada generasi penerus.

    5. Kendala yg mungkin dihadapi, adalah kurangnya kesadaran dari penduduk untuk membangun desa, keterbatasan sdm/sds, serta budaya penduduk yang mungkin bertentangan dengan cara/langkah2 dalam membangun dan memajukan desa.

    BalasHapus
  44. Lusi Delvia
    NPM 16410045P
    Hadir

    1.Menurut saya mengenai pemberdayaan masyarakat diatas : Terbentuknya pemberdayaan masy karena terjadi nya suatu masalah di desa atau wilayah tersebut, sehingga munculah kesadaran masayarakat setempat untuk menjadikan lingkungan tersebut/membawa perubahan yang lebih baik.

    2.Dengan adanya pemberdayaan masyarakat :
    - Lingkungan / Desa menjadi lebih bersih serta sehat dan nyaman
    - Masyarakat menjadi mandiri
    - Kegitan tsb dapat dijadikan contoh di desa kita sendiri sesuai dg masalah yang ada

    3.Bekerjasama yang baik antara masyarakat, serta memintah dukungan pemerintah setempat dalam mempertahan kan serta mendukung prog ini

    4. Di Kab.Lampung Barat, Perbup th 2014 Larangan merokok ditempat Umum, mendirikan ATM, STBM

    5.Kesadaran masyarakat yg kurang, serta adat istiadat yang msih tinggi seperti di Lampung Barat yang menyebabkan prog tersebut tidak berjalan secara maksimal

    BalasHapus
  45. Nama : Bella Nitia Pelga
    NPM : 16410031P
    Hadir

    1. Menurut pendapat saya 3 model pemberdayaan di atas sangat menginspirasi. Karena merubah sikap bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, setiap masyarakat memiliki pola pikir masing-masing, berbeda setiap orangnya, dan tiap lapisannya. Namun dari 3 model pemberdayaan di atas masyarakat mampu memecahkan permasalahan yang ada didesa mereka secara bersama-sama. Dengan adanya kerjasama seluruh lapisan masyarakat desa dan kesadaran yang tinggi terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungan desa menjadikan program pemberdayaan yang mereka kembangkan dapat berhasil serta dapat mengingkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut. 3 model pemberdayaan di atas sangat bagus untuk dicontoh pada desa-desa yang lain sesuai dengan permasalahan yang terjadi didesa masing-masing, sehingga konsep Sustainable Development Goals 2030 dapat tercapai di Indonesia.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil :
    Tingginya kesadaran dari masyarakat sangat penting untuk sebuah program pemberdayaan. Masyarakat harus sadar akan masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya dan harus sadar juga untuk menemukan peluang-peluang dan sumber daya-sumber daya lalu memanfaatkannya. Selain itu, bermusyawarah dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mencari penyebab dan solusi dari permasalahan yang ada sangat baik untuk memecahkan masalah yang terjadi, karena seluruh pendapat/ide masyarakat dapat dikemukakan dalam musyawarah, sehingga didapat kesepakatan/komitmen bersama untuk sebuah pemberdayaan. Dan pemberian sanksi tegas pada sebuah pemberdayaan merupakan hal yang patut di contoh. Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, dan perekonomian masyarakat.

    3. Agar menjadi program desa yang berkelanjutan:
    Masyarakat yang telah berdaya tersebut harus menjadi garda terdepan dan menjadi pihak yang paling efektif untuk mendukung eksistensi dan kelangsungan dari program desa tersebut. Selain itu, dukungan dan pengawasan dari pemerintah dan pihak terkait sangat diperlukan dalam kelanjutan program tersebut.

    4. Pemberdayaan masyarakat yang ada di Provinsi Lampung :
    Di Desa Kemukus, Kecamatan Ketapang,Lampung Selatan.
    Program pemberdayaan masyarakat yang ada di desa Kemukus salah satunya adalah bantuan ternak kambing sistem bergilir kepada masyarakat. Pemerintah desa Kemukus memberikan bantuan kepada masyarakat sebanyak 15 ekor untuk 15 keluarga yang tersebar di 15 RT/setiap RT ada 1 keluarga menerima bantuan. Setiap 1 induk kambing menyetorkan 2 anak kambing. Selanjutnya 2 anak kambing yang disetorkan akan digulirkan kembali kepada masyarakat lainnya. Sehingga program tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

    5. Kendala yang mungkin muncul :
    √ Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga kurangnya inisiatif dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan mereka.
    √ Sikap masyarakat yang tradisional, yang masih mempertahankan tradisi dan menganggap tradisi tak dapat diubah mengakibatkan terhambatnya perubahan sosial.
    √ Kurangnya komitmen/pemahaman dan dukungan dari masyarakat secara sungguh-sungguh untuk pemberdayaan tersebut, karena tidak semua masyarakat setuju/mendukung program tersebut.
    √ Tidak adanya sanksi yang tegas bila melanggar aturan dalam program tersebut.

    BalasHapus
  46. Cindy silvana
    16410068P
    Hadir

    1.Dari ketiga model pemberdayaan masyarakat diatas, diketahui bahwa suatu pemecahan masalah dalam perubahan sosial dimasyarakat diawali dari ada nya permasalahan dalam masyarakat itu sendiri, tentunya pemberdayaan masyarakat tidak terlepas dari peran aktif masyarakat itu sendiri dalam pemecahan permasalahan yang ada.
    2.dari permasalahan yang timbul yang berawal dari kelalaian masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar, solusinya ialah dari kesadaran masyarakat itu sendiri, dimana melalui diskusi bersama didapatkan solusi yang pas dalam mengatasi permasalahan, bahkan dalam jangka panjang perubahan perubahan dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri,memunculkan ide ide kreatif,melalui kerja sama berbagai pihak tidak hanya permasalahan sosial yang teratasi, tetapi juga mengembangkan minat masyarakat dalam pengembangan pemasaran ekonomi serta minat pariwisata
    3.melalui kerjasama masyarakat dengan pemerintah program pemberdayaan masyarakat menjadi program berkelanjutan dengan pengembangan bidang teknologi pemanfaatan lingkungan sehingga tidak hanya menjadi solusi permasalahan tetapi juga dapat menarik minat baik bidang wisata maupun kebudayaan sehingga sektor lain seperti pertumbuhan ekonomi desa tersebut juga dapat meningkat
    4. Dikabupaten lampung barat, pemerintah telah memberdayakan kan beberapa pekon kawasan tanpa rokok (KTR) dan beberapa pekon Open Defecation Free (ODF)/stop Buang Air Besar Sembarangan
    5. Kesadaran masyarakat dalam merubah kebiasaan serta keterbatasan pengetahuan dan pemanfaatan teknologi guna menerapkan perubahan dalam mendukung pengembangan masyarakat

    BalasHapus
  47. Nama : Diana Meiyanis
    NPM 16410036P
    hadir

    1. menurut saya pemberdayaan masyarakat pada mulanya terbentuk bukan hanya krn ada suatu masalah sehingga masyarakat sadar dan mau berusaha berubah. tetapi di dlm masyarakat juga ada keinginan yg besar untuk berubah menjadi lebih baik. masyarakat yg memiliki kemandirian dengan membuat peraturan dan sebuah kemitraan dengan berbagai anggota dan lembaga seperti (masyarakat, kepala desa, camat, dinas, LSM mau pun pemerintah, dll).

    2.
    - desa menjadi lebih baik
    - masyarakat desa menjadi lebih sehat dan lebih peduli
    - dapat lebih mandiri dan sejahtera
    - pendapatan masyarakat bertambah
    - masyarakat desa lebih memiliki inovasi2 yg lebih baik untuk kemajuan desa nya.
    - program yg dijalankan dpt berjalan dlm jangka waktu yang lama.
    - dan dapat menjadi contoh bagi desa - desa dan masyarakat lainnya.

    3. dengan cara mengembangkan SDM dan SDA, melakukan berbagai peningkatan dg kerjasama kemitraan dan meminta bantuan kepada pemerintah untuk meningkatkan upaya kesejahteraan masyarakat dengan mengadakan pelatihan, bantuan dana, dan modal usaha, dll.

    4.sudah ada salah satu nya di tempat kami, desa pemberdayaan di salah satu desa di kecamatan Palas desa Tanjung Jaya yaitu pemberdayaan desa KB, desa KB bertujuan untuk meningkatkan keluarga kecil sejahtera, desa KB dilakukan di lingkungan masyarakat yg menengah kebawah, desa terpencil yg termasuk penduduk padat. kegiatan yg dilakukan yaitu pemasangan KB, membina kader posyandu, kader PHBS, pondok syang ibu, kelompok kelas ibu, KPKIA, kelompok langit dan PKK dll. yg saling mendukung satu sm lain untuk program ini.

    5. kendala nya yaitu tdk smua masyarakat itu sadar dengan manfaat dan dampak positif yg muncul dr suatu pemberdayaan, pemberdayaan akan terhambat jika masyarakat tidak mau ikut serta dlm perubahan tersebut, kurang nya SDM dan SDA untuk menjalankan kan program tersebut, kurang nya dana dan dukungan dr pemerintah dan lembaga lain nya

    BalasHapus
  48. Mirdalena
    Npm. 16410069. P
    hadir

    BalasHapus
  49. Menurut daya 3 model pemberdayaan masyarakat tersebut. Sudah sangat baik dimana tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sudah dapat menjadi contoh untuk desa desa yg ada di indonesia .
    2. Dari 3 desa tersebut dapat disimpulkan bahwa semangat gotong royong, kesadaran yang tinggi dan peranserta masyarakat serta dukungan dari pemerintah daerah khususnya pemerintah desa sehingga program pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana.
    3. Program tersebut menjadi program berkelanjutan dengan meningkatnya partisipasi masyarakat, menyatu padukan program kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat pedesaan dan intervensi kebijakan pemerintah daerah. Mengembangkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah desa dalam memfasilitasi pembangunan, menyediakan awareness prasarana sosial dasar dan ekonomi yg diprioritaskan oleh masyarakat, terbentuk dan berkembangnya kerjasama antara desa dalam pengelolaan pembangunan serta terjadinya peningkatan peran serta dan kerjasama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
    4. Contoh prinsip pemberdayaan masyarakat dilampung dengan adanya program gerbang desa saburai. Bertujuan mempercepat pengentasan kemiskinan masyarakat desa di provinsi lampung.
    5. Kendalanya. Terbatasnya dana yg digulirkan, sarana prasarana serta masih ada masyarakat yg belum memahami dari program tersebut.
    kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan dilakukan evaluasi secara berkala .

    BalasHapus
  50. Ayu Nuryatama
    16410030P
    1. Menurut saya model pemberdayaan masyarakat seperti ketiga contoh di atas sangatlah bagus, hal tersebut patut dicontoh untuk daerah sekitar seperti mengubah barang bekas menjadi barang yang berharga dan dapat digunakan, sehingga sampah sampah rumah tangga sedikitnya dapat digunakan dan lingkungan kita menjadi indah dan bonusnya menjadi kampung wisata lingkungan bagi para wisatawan yang berdatangan.

    2. Pembelajaran yang dapat diambil dari ketiga desa tersebut adalah :
    a. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
    b. Adanya motivasi untuk merubah / mendaur ulang barang-barang yang tidak berharga sehinga memiliki nilai guna.
    c. Memajukan program pariwisata daerah
    d. Gotong royong, musyawarah dan mufakat
    e. Kesehatan diri dan lingkungan lebih utama dari segala-galanya.

    3.Program di desa tersebut dapat berkelanjutan apabila adanya komitmen dari masayarakat itu sendiri untuk mempertahankan dan juga mengembangkan hal tersebut. Hal ini juga harus adanya dukungan dari berbagai pihak terkait, pemerintah dan juga adanya pengawasan yang berkelanjutan

    4. Sudah ada, pemberdayaan masyarakat di daerah jalan pagar alam (gg. Pu) bandar lampung, berupa sentra usaha keripik.

    5. Identifikasi kendala yang mungkin muncul dalam penerapan pemberdayaan masyarakat adalah:
    - kesadaran dari masarakat kurang
    - tingkat ilmu pengetahuan (Pendidikan) masayarakat yang masih
    rendah
    - Faktor ekonomi masyarakat yang masih lemah
    - Faktor geografis wilayah yang kurang mendukung.
    - Regulasi/aturan yang belum jelas.

    BalasHapus
  51. Putu suastike
    16410052P

    1. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses pembangunan yang menitik beratkan untuk meningkatkan inisiatif masyarakat dalam merubah atau memperbaiki kondisi dan permasalahan sendiri. Mengacu pada pengertian diatas maka menurut saya 3 model pemberdayaan masyarakat tersebut sudah sangat baik karena selain telah dapat merubah dan memperbaiki kondisi serta permasalahannya sendiri, ketiga desa tersebut juga telah berhasil meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan yang telah dilakukan secara berkesinambungan sehingga telah sesuai dengan tujuan pemberdayaan masyarakat itu sendiri yaitu untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri dalam berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang seharusnya mereka lakukan.
    2. Pembelajaran yang dapat diambil dari ketiga desa tersebut adalah tingginya tingkat kesadaran masyarakat untuk dapat menyelesaikan masalah lingkungan, adanya inisiatif dari warga desa untuk dapat meningkatkan perekonomian daerahnya tersebut, sebagai contoh untuk memotivasi masyarakat yg lain agar dapat lebih mandiri dan maju untuk merubah desanya mnjadi lebih baik.
    3. Program di desa tersebut dapat berkelanjutan apabila adanya komitmen dari masayarakat itu sendiri untuk mempertahankan dan juga mengembangkan hal tersebut. Hal ini juga harus adanya dukungan dari berbagai pihak terkait, pemerintah dan juga adanya pengawasan yang berkelanjutan
    4. Sudah Ada contohnya di Desa Pasuruan Lampung Selatan. Desa ini memiliki Perpuseru desa dengan nama “Midang Blajakh” yang memiliki ratusan koleksi buku lengkap dengan komputer. Sugeng Hariyono sebagai fasilitator Perpuseru Kabupaten Lampung Selatan berharap dengan adanya fasilitas komputer sebanyak tiga unit bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dan bisa mengakses internet untuk pengembangan usaha kreatif dan industri rumahan yang bisa dipasarkan melalui internet.

    5. Kendala yang akan dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat meliputi prilaku masyarakat yang masih memiliki pola pikir tradisional, tidak percaya diri, tingakat ekonomi yang lemah, prasangka negatif terhadap hal hal yang baru, dan kurangnya daya dukung teknologi yg merata.

    BalasHapus